PENGARUH SENAM DIABETES MANDIRI TERHADAP EXERCISE SELF CARE AGENCY DAN KONTROL GLIKEMIK PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PETERONGAN JOMBANG

• Main Author: Leo Yosdimyati Romli, 131414153015
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: 2017
• Subjects: RT89-120 Specialties in nursing
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/66969/1/TKP.23.17%20.%20Rom.p%20-%20ABSTRAK.pdf; http://repository.unair.ac.id/66969/2/TKP.23.17%20.%20Rom.p%20-%20SEC.pdf; http://repository.unair.ac.id/66969/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Latihan fisik secara mandiri merupakan cara efektif bagi penderita Diabetes Mellitus (DM) dalam mencapai kontrol glikemik yang baik serta meningkatkan self care penderita DM. Tujuan penelitian ini menjelaskan pengaruh senam diabetes mandiri terhadap exercise self care agency dan kontrol glikemik pada penderita DM. Penelitian ini menggunakan desain quasy experimental pre-post test control group design. Populasi penelitian yaitu seluruh penderita DM di wilayah kerja Puskesmas Peterongan dengan besar sampel 19 responden untuk setiap kelompok. Teknik pengambilan sampel dengan quota sampling. Variabel penelitian ini meliputi: senam diabetes mandiri, exercise self care agency, dan kontrol glikemik. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pemeriksaan laboratorium dan dianalisis menggunakan wilcoxon test, paired t-test, mann-whitney test, dan independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan senam diabetes mandiri berpengaruh terhadap ESCA maupun kontrol glikemik penderita DM. Berdasarkan hasil uji wilcoxon test, didapatkan nilai ESCA kelompok intervensi (p=0,000 (p<0,05)) dan kontrol (p=0,007 (p<0,05)), uji mann-whitney test p=0,285 (p>0,05). Berdasarkan uji paired t-test, didapatkan nilai kontrol glikemik kelompok intervensi (p=0,045 (p<0,05)) dan kontrol (p=0,093 (p>0,05)), uji independent t-test p=0,166 (p>0,05). Senam diabetes mandiri dapat meningkatkan kontrol glikemik dan exercise self care agency penderita DM menjadi baik secara individu, khususnya pada kemampuan penilaian diri, kemampuan mencari pengetahuan dan informasi penderita DM. Penderita DM perlu meningkatkan motivasi untuk mendukung peningkatan kemampuan self care agency terutama mengubah sikap pasif dan memiliki aktifitas fisik yang rutin dan teratur dalam rangka menjaga kondisi kontrol glikemik.