HUBUNGAN STATUS GIZI, TINGKAT ASUPAN ENERGI, BEBAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS PEKERJA WANITA (Studi di PT Timur Megah Steel bagian Packaging)

• Main Author: MELDA MONISCA BUTAR BUTAR, 101411123062
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: 2017
• Subjects: R Medicine
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/67064/1/FKM.356.17%20.%20But.h%20-%20ABSTRAK.pdf; http://repository.unair.ac.id/67064/2/FKM.356.17%20.%20But.h%20-%20SEC.pdf; http://repository.unair.ac.id/67064/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Partisipasi wanita dalam ketenagakerjaan meningkat dari tahun ke tahun, hal tersebut disebabkan semakin meningkatnya jumlah industri yang membutuhkan kemampuan dan keterampilan wanita. Kesehatan pekerja wanita harus menjadi perhatian khusus agar produktivitas dapat terus ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan status gizi, tingkat asupan energi, beban kerja dengan produktivitas pekerja wanita bagian packaging. Penelitian ini tergolong observasional analitik dengan rancang penelitian cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di PT Timur Megah Steel, besar sampel penelitian ini adalah total populasi pekerja wanita bagian packaging dengan jumlah 35 orang. Data dikumpulkan dengan mengukur tinggi badan, berat badan, denyut nadi, dan wawancara food recall 2 x 24 jam. Analisis data menggunakan uji contingency coefficient untuk melihat kuat hubungan antara status gizi, tingkat asupan energi, beban kerja dengan produktivitas. Hasil penelitian ini adalah pekerja wanita dengan karakteristik sebagian besar kelompok usia 30-49 tahun, sebagian besar lulusan SD, sebagian besar berstatus menikah, dan masa kerja lebih dari lima tahun. Nilai contingency coefficient status gizi (0,458), tingkat asupan energi (0,388), dan beban kerja (0,341). Dari ketiga variabel tersebut hanya status gizi dengan kuat hubungan sedang, sedangkan tingkat asupan energi dan beban kerja memiliki hubungan yang lemah. Kesimpulan penelitian ini adalah status gizi memiliki hubungan yang lebih kuat dari pada tingkat asupan energi dan beban kerja. Perusahaan disarankan untuk menyediakan kantin dan ruang makan, memberikan penyuluhan mengenai gizi seimbang, dan kegiatan senam bersama.