HUBUNGAN MODAL PSIKOLOGIS (PSYCHOLOGICAL CAPITAL) DENGAN INTRAPRENEURSHIP KARYAWAN PADA INDUSTRI KOSMETIK LOKAL INDONESIA

• Main Author: SHINTA KRISTIAN CANDI, 111311133034
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: English; English
• Published: 2017
• Subjects: BF Psychology
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/67088/1/abstrak.pdf; http://repository.unair.ac.id/67088/2/SKRIPSI-SHINTA%20KRISTIAN%20CANDI.pdf; http://repository.unair.ac.id/67088/
• Institution: Universitas Airlangga

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara modal psikologis dengan tingkat intrapreneurship karyawan yang bekerja pada industri kosmetik lokal Indonesia. Modal psikologis diartikan sebagai kedudukan yang positif atau perkembangan psikologis yang positif dari sesorang yang ditandai dengan memiliki kepercayaan diri, memiliki atribususi yang positif (optimis), memiliki ketekunan dalam mencapai tujuan, dan dapat bertahan dalam menghadi berbagai kesulitan untuk menuju kesusksesan (Luthans, 2007). Intrapreneurship behavior ialah identifikasi dan eksploitasi yang dilakukan oleh karyawan untuk meningkatkan organisasi (de Jong, 2011). Dengan kata lain, intrapreneur ialah mereka yang mengatur bisnis dengan jiwa intrapreneur namun dalam batasan lingkungan perusahaan (Buekens, 2014). Penelitian ini dilakukan terhadap karyawan divisi Sales dan Marketing di PT Rembaka dengan jumlah subyek penelitian 23 orang. Alat ukur penelitian ini menggunakan Organizational Psychological Capital Scale yang dibuat oleh Luthans (2007) dan alat ukur Intrapreneurship Behavior yang dibuat sendiri oleh penulis berdasarkan teori Intrapreneurship Behavior milik de Jong (2011). Reabilitas untuk alat ukur Organizational Psycap Scale sebesar0,756 sedangkan pada alat ukur intrapreneurship behavior sebesar 0,768. Analisis dilakukan dengan teknik Spearman‟s Rho melalui program SPSS IBM Statistics 22 for Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara modal psikologis dengan intrapreneurship behavior karyawan (ρ=0,444;p<0,05). Pengelompokan usia dan tingkat otonomi subyek penelitian juga menunjukkan hubungan signifikan dengan hasil intrapreneurship behaviornya (ρ=0,017;p<0,05), (ρ=0,021;p<0,05