ANALISIS EKSPRESI BONE MORPHOGENETIC PROTEIN-2 DAN LUAS TRABEKULA PADA TULANG MANDIBULA TIKUS MODEL OSTEOPOROSIS

• Main Author: ERNA FAKHRIYANA, 021418076304
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: 2017
• Subjects: RK641-667 Prosthetic dentistry. Prosthodontics
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/67147/1/PPDS.PROS.%2016-17%20Fak%20a%20abstrak.pdf; http://repository.unair.ac.id/67147/2/PPDS.PROS.%2016-17%20Fak%20a%20fulltext.pdf; http://repository.unair.ac.id/67147/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Latar Belakang: Osteoporosis merupakan penyakit skeletal sistemik yang ditandai dengan penurunan massa tulang dan mikroarsitektural jaringan tulang. Pasien usia lanjut yang membutuhkan rehabilitasi prostetik oral memiliki resiko tinggi penyakit ini karena rendahnya jumlah estrogen. Kepadatan tulang menurun sebagai akibat dari ketidakseimbangan proses pembenttukan tulang dan resorpsi. BMP-2 merupakan penginduksi poten dalam proses diferensiasi osteoblas yang memegang kunci dalam proses pembentukan tulang Oleh karena itu, penting untuk memeriksa ekspresi BMP-2 dan menghubungkannya dengan luas trabekula pada tulang yang mengalami osteoporosis.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara ekspresi BMP-2 dan luas trabekula pada tulang mandibula tikus model osteoporosis. Material dan Metode:24 sampel tikus Wistar betina dipilih secara random untuk dilakukan ovariektomi (kelompok tes OVX) atau operasi Sham (kelompok kontrol SHS). 12 minggu setelah diovariektomi, tikus Wistar dikorbankan dan diperiksa ekspresi BMP-2 menggunakan imunohistokimia dan jumlah luas trabekula dengan pemeriksaan HE. Hasil:Studi ini menunjukkan tidak ada perbedaan ekspresi BMP-2 yang signifikan antara kedua grup OVX dan SHS, namun terdapat penurunan yang signifikan pada kelompok OVX dibandingkan dengan kelompok Sham. Tidak ditemukan korelasi antara ekspresi BMP-2 dan luas trabekula.Kesimpulan:BMP-2 memiliki peran penting dalam diferensiasi osteoblas namun tidak secara keseluruhan proses hingga pematangan tulang karena hanyaberfungsi pada tahap awal pembentukan tulang saja.