HUBUNGAN PANJANG – BERAT DAN FAKTOR KONDISI LOBSTER AIR TAWAR DI DISTRIK AIFAT UTARA KABUPATEN MAYBRAT, PAPUA BARAT
Tujuan penelitian dari kualitas air sungai dengan panjang-berat dan faktor kondisi lobster air tawar di perairan tawar Aifat Utara, Kabupaten Maybrat, Papua Barat adalah untuk mengetahui perbandingan panjang dan lebar, pola pertumbuhan, dan faktor kondisi lobster air tawar di perairan tawar Aifat Ut...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/67174/1/ST.TL.40.17%20.%20Sed.h%20-%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/67174/2/ST.TL.40.17%20.%20Sed.h%20-%20SEC.pdf http://repository.unair.ac.id/67174/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Tujuan penelitian dari kualitas air sungai dengan panjang-berat dan faktor kondisi lobster air tawar di perairan tawar Aifat Utara, Kabupaten Maybrat, Papua Barat adalah untuk mengetahui perbandingan panjang dan lebar, pola pertumbuhan, dan faktor kondisi lobster air tawar di perairan tawar Aifat Utara, Kabupaten Maybrat dari ketiga lokasi pengambilan sampel serta kualitas lingkungan di tiga lokasi yang berbeda. Penelitian ini menggunakan perhitungan regresi linier, faktor kondisi, dan parameter lingkungan. Regresi linier dan faktor kondisi digunakan untuk menduga pola pertumbuhan allometrik serta untuk menentukan gemuk atau kurus tubuh lobster air tawar dai ketiga lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan panjang dan lebar dari ketiga lokasi sampling berbeda begitu juga untuk parameter lingkungannya. Parameter lingkungan yang diukur sudah sesuai untuk pertumbuhan Cherax dan pola pertumbuhan Cherax Gherardii pada masing-masing lokasi menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Kondisi lingkungan yang tidak tercemar akan membuat populasi Cherax Gherardii menjadi lebih banyak dan memiliki ukuran tubuh cenderung gemuk. Pola pertumbuhan Cherax Gherardii yang buruk terjadi pada lokasi pertama, yaitu cenderung kurus. Hal ini disebabkan karena pada lokasi pertama sudah terjadi banyak aktivitas manusia yang menyebabkan berubahnya kualitas lingkungan perairan. |
---|