ANALISIS TERJEMAHAN ISTILAH BUDAYA PADA CERITA RAKYAT JAWA TIMUR

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan kategori istilah budaya, prosedur, metode, dan ideologi penerjemahan yang diterapkan penerjemah pada cerita rakyat Jawa Timur. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kategori istilah buda...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Dalwiningsih, 121414253002
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/67186/1/TIL.%2022-17%20Dal%20a%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/67186/2/TIL.%2022-17%20Dal%20a%20fulltext.pdf
http://repository.unair.ac.id/67186/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan kategori istilah budaya, prosedur, metode, dan ideologi penerjemahan yang diterapkan penerjemah pada cerita rakyat Jawa Timur. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kategori istilah budaya, prosedur, metode, dan ideologi penerjemahan (Newmark, 1988). Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah lima buah buku cerita rakyat Jawa Timur yang diterbitkan oleh PT Grasindo. Sedangan data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, dan kalimat pada lima buku cerita rakyat Jawa Timur tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik catat. Selanjutnya dianalisis secara deskriptif berdasarkan rumusan masalah dan kerangka teori. Berdasarkan hasil analisis terhadap 150 data, diketahui bahwa istilah budaya yang paling sering muncul adalah istilah budaya kategori sosial yang berhubungan dengan pekerjaan. Kategori istilah budaya yang paling sering muncul yaitu kategori budaya ekologi. Prosedur penerjemahan yang paling sering diterapkan penerjemah yaitu pentransferan. Metode penerjemahan yang paling banyak digunakan adalah metode penerjemahan semantis sehingga ideologi yang diterapkan oleh penerjemah adalah foreignisasi. Hal ini berdasarkan ciri ideologi foreignisasi yaitu menginginkan kehadiran kebudayaan bahasa sumber. Pada prinsipnya, ideologi ini meyakini penerjemahan yang baik dan berterima adalah yang sesuai dengan selera pembaca dan juga penerbit. Kebudayaan bahasa sumber atau asing dianggap membawa manfaat bagi masyarakat.