KORELASI PEMERIKSAAN TOLUIDINE BLUE DENGAN KADAR P53 DARAH SEBAGAI DETEKSI DINI KONDISI PREMALIGNA PADA PENGINANG DI MERAUKE
Latar Belakang : Menginang dapat menyebabkan kondisi premaligna di rongga mulut, antara lain : oral lichen planus, oral submucous fibrosis. Untuk melakukan deteksi dini terhadap adanya kondisi premaligna/maligna dapat menggunakan pengukuran kadar p53 pada darah dan toluidine blue. Masyarakat yan...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/67215/1/PPDGS.IPM.04.17%20.%20Tay.k%20-%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/67215/2/PPDGS.IPM.04.17%20.%20Tay.k%20-%20SEC.pdf http://repository.unair.ac.id/67215/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Latar Belakang : Menginang dapat menyebabkan kondisi premaligna di rongga
mulut, antara lain : oral lichen planus, oral submucous fibrosis. Untuk
melakukan deteksi dini terhadap adanya kondisi premaligna/maligna dapat
menggunakan pengukuran kadar p53 pada darah dan toluidine blue.
Masyarakat yang banyak menginang dan jarang diteliti kondisi rongga mulutnya
adalah masyarakat Kabupaten Merauke Provinsi Papua. Tujuan: Membuktikan
adanya korelasi antara pemeriksaan toluidine blue dengan peningkatan kadar
p53 darah pada penginang sebagai deteksi dini kondisi premaligna di desa
Urumb, distrik Semangga, Kabupaten Merauke. Metode : Jenis penelitian ini
adalah correlational cross sectional design, dengan menggunakan teknik
purposive sampling. 25 sampel penginang dan 5 sampel bukan penginang
dilakukan pemeriksaan dengan alat toluidine blue, kadar p53 pada darah
dengan menggunakan metode pemeriksaan ELISA. Hasil : kadar p53 pada
darah kelompok sampel tidak menginang, menginang dengan campuran
tembakau, dan menginang tanpa tembakau dilakukan uji statistik kruskal wallis
one way anova didapatkan p=0,605 (tidak ada perbedaan yang signifikan antar
ketiga kelompok) tetapi secara mean rank ada perbedaan. Antar kelompok
kemudian dilakukan uji statistik Mann whitney didapatkan tidak ada perbedaan
yang signifikan kadar p53 pada darah antara penginang dengan tembakau dan
penginang tanpa tembakau ( p=0,618), antara penginang dengan tembakau
dan tidak menginang (p=0,806), antara tidak menginang dan menginang tanpa
tembakau (p=0,275). Secara mean rank ada perbedaan antar kelompok yang
satu dengan yang lainnya. Antara kadar p53 pada darah dengan hasil
pemeriksaan toluidine blue tidak ada korelasi berdasarkan uji statistik
Spearman’s rho (p=0,135). Kesimpulan : tidak ada korelasi antara kadar p53
pada darah penginang dengan hasil pemeriksaan toluidine blue. |
---|