Perbandingan Stabilitas Biomekanika Antara Fiksasi Tension Band Wiring Dengan Hook Plate Pasca Osteotomi Chevron Olecranon: Uji Pada Tulang Ulna Kadaver
Pendahuluan: Fraktur distal humerus merupakan jenis fraktur yang menantang bagi ahli bedah Orthopaedi & Traumatologi dikarenakan kompleksitas anatomi artikular, terbatasnya area fiksasi, tulang yang osteoporosis, dan kominusi intraartikular. Tujuan terapi ialah reduksi anatomis dan fiksasi ya...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/67228/1/PPDS.IOT.%2004%20-%2017%20Pri%20p%20abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/67228/2/PPDS.IOT.%2004%20-%2017%20Pri%20p%20fulltext.pdf http://repository.unair.ac.id/67228/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Pendahuluan: Fraktur distal humerus merupakan jenis fraktur yang menantang
bagi ahli bedah Orthopaedi & Traumatologi dikarenakan kompleksitas anatomi
artikular, terbatasnya area fiksasi, tulang yang osteoporosis, dan kominusi
intraartikular. Tujuan terapi ialah reduksi anatomis dan fiksasi yang stabil untuk
memfasilitasi rehabilitasi dini. Teknik pembukaan lapangan operasi yang paling
popular ialah osteotomi olecranon. Fiksasi osteotomi olecranon biasanya
menggunakan Tension Band Wiring. Namun, tingkat komplikasi yang tinggi
memunculkan wacana untuk mencari alternatif implan yang lebih baik.
Metode: Tujuan penelitian ini ialah membandingkan stabilitas biomekanik antara
Tension Band Wiring dengan Hook Plate pasca osteotomi Chevron olecranon.
Kami membagi sampel menjadi dua kelompok, masing-masing 7 tulang ulna.
Olecranon dilakukan osteotomi Chevron, direduksi, kemudian difiksasi. Tension
Band Wiring dipasang menggunakan 2 Kirschner wire 1.6 yang dipasang sejajar
dan loop wire 1.0 yang membentuk angka 8. Hook plate menggunakan plate 3.5,
7 hole GSM®. Lag screw dipasang pada lubang proksimal. Uji biomekanik
menggunakan mesin autograft Shimadzu AG-10TE, dilakukan tarikan berulang
200 N. Pergeseran antara kedua fragmen ostetomi diukur menggunakan jangka
sorong digital setelah tarikan 10x, 20x, 50x, dan 100x.
Hasil: Uji tarik 10x menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan (p=0,091). Bila
uji tarik berulang dilanjutkan, hasil menunjukkan perbedaan signifikan setelah
tarikan 20x (p=0,007), 50x (p=0,004), 100x (p=0,001). Hasil menunjukkan bahwa
pergeseran fragmen osteotomi olecranon setelah difiksasi dengan Hook Plate
lebih sedikit dibandingkan dengan Tension Band Wiring.
Diskusi: Penelitian ini menunjukkan bahwa secara biomekanik Hook Plate lebih
baik dibandingkan dengan Tension Band Wiring pasca osteotomi Chevron
olecranon |
---|