Studi Morfometri pada Pedicle Vertebra Thoracal dengan Computed Tomography Scan pada Populasi Surabaya

Latar belakang: Teknik fiksasi dengan pedicle screw secara luas digunakan untuk stabilisasi maupun koreksi deformitas. Namun data tentang morfometri vertebra belum banyak didapatkan. Sebagian besar studi sebelumnya dilakukan pada ras Kaukasia dan sedikit pada ras Asia, terdapat perbedaan signif...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Yoki Surya, NIM011081201
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/67229/1/PPDS.IOT.%2005%20-%2017%20Sur%20s%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/67229/2/PPDS.IOT.%2005%20-%2017%20Sur%20s%20fulltext.pdf
http://repository.unair.ac.id/67229/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Latar belakang: Teknik fiksasi dengan pedicle screw secara luas digunakan untuk stabilisasi maupun koreksi deformitas. Namun data tentang morfometri vertebra belum banyak didapatkan. Sebagian besar studi sebelumnya dilakukan pada ras Kaukasia dan sedikit pada ras Asia, terdapat perbedaan signifikan morfometri pedicle vertebra antar ras dan usia. Tujuan: Meneliti morfometri pedicle vertebra thoracal pada populasi dewasa muda di Surabaya, membandingkan dengan morfometri pedicle vertebra populasi luar negeri. Metode: Kami mengumpulkan data CT Scan thoraks pasien RSUD Dr. Soetomo dan RSUP Airlangga Surabaya yang semuanya berusia 16-25 tahun. Pasien yang memiliki kelainan tulang belakang termasuk kelainan kongenital, trauma, infeksi, dan tumor dieksklusikan. Pengukuran dilakukan pada pedicle vertebra T1 sampai T12. Variabel yang akan diukur adalah diameter pedicle (Pedicle width), kedalaman pedicle sampai anterior cortex corpus vertebrae (Cord Length), dan sudut transversal pedicle (transverse pedicle angle). Hasil: Data CT Scan yang terkumpul sebanyak 123, terdiri dari 56 laki-laki dan 67 perempuan dengan rata-rata usia 18.1 tahun. Rata-rata pedicle width dan cord length pada perempuan lebih kecil secara signifikan dibandingkan laki-laki. Pedicle width paling sempit terdapat pada T4 (lakilaki: 4.75 mm, perempuan: 3.98 mm). Tidak terdapat perbedaan signifikan pada transversal pedicle angle antara laki-laki dengan perempuan. Tidak ada perbedaan signifikan data morfometri dibandingkan dengan populasi Asia. Rata-rata pedicle width, cord length, dan transverse pedicle angle pada populasi Surabaya berbeda bermakna dibandingkan dengan populasi Kaukasia dari penelitian terdahulu. Kesimpulan: Terdapat perbedaan signifikan antara populasi Surabaya dan populasi Kaukasia dari penelitian terdahulu. Tidak didapatkan perbedaan signifikan antara populasi Surabaya dan populasi Asia dari penelitian terdahulu.