IDENTIFIKASI FAKTOR PENDUKUNG POST-TRAUMATIC GROWTH PADA ATLET GULAT USIA DEWASA AWAL YANG MENGALAMI CEDERA
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor pendukung posttraumatic growth pada atlet gulat usia dewasa awal yang mengalami cedera. Posttraumatic growth atau pertumbuhan pasca trauma adalah konstruk positif yang dialami individu setelah trauma dan berasal dari elaborasi dan konseptuali...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/67246/1/Psi.%20138-17%20Put%20i%20abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/67246/2/Psi.%20138-17%20Put%20i%20fulltext.pdf http://repository.unair.ac.id/67246/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor pendukung posttraumatic
growth pada atlet gulat usia dewasa awal yang mengalami cedera. Posttraumatic
growth atau pertumbuhan pasca trauma adalah konstruk positif yang
dialami individu setelah trauma dan berasal dari elaborasi dan konseptualisasi
kejadian yang dialami individu dan direpresentasi pada kenyataan (Tedeschi &
Calhoun, 2004). Peneliti menggunakan domain post-traumatic growth Tedeschi dan
Calhoun (2004) yaitu hubungan individu dengan orang lain, prioritas hidup baru,
kekuatan pribadi, perubahan spiritual, dan apresiasi individu terhadap kehidupan
sebagai panduan dalam mengidentifikasi gambaran post-traumatic growth pada atlet
gulat yang mengalami cedera usia dewasa awal.
Penelitian ini melibatkan dua subjek yaitu laki-laki dan perempuan pada
atlet gulat yang mengalami cedera usia dewasa awal dan satu significant other.
Kedua subjek merupakan atlet gulat yang pernah mengalami cedera, subjek
pertama berusia 23 tahun dan subjek kedua berusia 22 tahun. Kedua subjek
memiliki post-traumatic growth yang sangat tinggi ketika diukur menggunakan
post-traumatic growth inventory. Metode penelitian yang digunakan adalah
kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik penggalian data yang digunakan
adalah wawancara dengan pedoman umum.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa post-traumatic growth oleh
kedua atlet gulat yang mengalami cedera dalam kondisi berbeda-beda. Atlet gulat
lebih memiliki hubungan lebih dekat dengan orang lain sebagai dukungan sosial
menghadapi cedera. Kedua atlet gulat pasca cedera mengembangkan
kemampuan yang dimiliki yaitu latihan gulat. Atlet gulat perempuan pasca cedera
memunculkan perubahan spiritual sedangkan atlet gulat laki-laki memunculkan
kondisi pribadi lebih kuat. Kedua atlet gulat menghargai hidup dan waktu yang
mereka miliki saat ini. |
---|