PERILAKU INFORMASI DI KALANGAN SISWA SEBAGAI PEMBELAJAR HOMESCHOOLING DI SURABAYA

Homeschooling telah menjadi fenomena yang ramai diperbincangkan oleh masyarakat luas. Berkembangnya teknologi informasi memudahkan homeschooler menemukan informasi yang dibutuhkan, dimana mereka cenderung melakukan pembelajaran berbasis internet. Pembelajar homeschooling antara siswa independent...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: DARA LUKI OKTOVIANI, 071311633076
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/67314/1/ABSTRAK_Fis.IIP.38%2017%20Okt%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/67314/2/FULLTEXT_Fis.IIP.38%2017%20Okt%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/67314/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Homeschooling telah menjadi fenomena yang ramai diperbincangkan oleh masyarakat luas. Berkembangnya teknologi informasi memudahkan homeschooler menemukan informasi yang dibutuhkan, dimana mereka cenderung melakukan pembelajaran berbasis internet. Pembelajar homeschooling antara siswa independent learner dan siswa autonomous learner memiliki kemandirian dalam aktivitas belajarnya. Fenomena tersebut yang menjadi perhatian peneliti untuk mengetahui karakteristik pembelajar dan perilaku informasinya. Peneliti menggunakan konsep dari Laurence Steinberg untuk mengetahui karakteristik pembelajar dan teori dari Eliza T. Dresang dan Kyungwon Koh untuk menggambarkan perilaku informasi di kalangan siswa sebagai pembelajar homeschooling. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif, lokasi penelitian ini yaitu di Homeschooling A Surabaya dan Homeschooling B Surabaya. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 80 responden. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa siswa independent learner menggunakan Youtube dengan intensitas waktu lebih dari 2 jam, menggunakan handphone dengan intensitas waktu 1-2 jam, menggunakan Google sebagai mesin pencari informasi, menelusur informasi melalui internet karena informasi yang beragam dan menggunakan semua bentuk informasi. Penelusuran informasi secara tak beraturan dan melalui search engine, cenderung mengutip dan menjiplak informasi. Sedangkan untuk siswa autonomous learner menggunakan E-mail dengan intensitas waktu lebih dari 2 jam, menggunakan komputer dengan intensitas waktu lebih dari 2 jam, menggunakan Google sebagai mesin pencari informasi, menelusur informasi melalui internet karena akses yang cepat dan menggunakan bentuk informasi text. Penelusuran informasi satu arah, lebih memanfaatkan hypertext, cenderung mengutip dan melakukan paraphrase.