DIALEKTOLOGI BAHASA DAYAK DI KECAMATAN KOTAWARINGIN LAMA, KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT, KALIMATAN TENGAH

• Main Author: SRI HARTUTI, 121514253012
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: 2017
• Subjects: P40 Sociolinguistics
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/67416/1/TIL%2009-17%20Har%20d%20Abstrak.pdf; http://repository.unair.ac.id/67416/2/TIL%2009-17%20Har%20d%20Sec.pdf; http://repository.unair.ac.id/67416/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Sebagai salah satu daerah yang menggunakan bahasa Dayak, Kecamatan Kotawaringin Lama adalah daerah yang memberikan nuansa tersendiri. Bahasa Dayak yang tersebar di wilayah ini bervariasi karena adanya unsur sejarah, letak geografis wilayah, agama dan budaya serta faktor lainnya seperti pernikahan dan mata perncaharian. Oleh karena itu, dengan menggunakan kajian dialektologi peneliti berusaha memaparkan bagaimana bentuk-bentuk linguistik Bahasa Dayak dan pemetaan variasi leksikon agar tujuan untuk menentukan status isolek di Kecamatan Kotawaringin Lama tercapai. Penentuan status kebahasaan ini dilakukan dengan menggunakan metode cakap dengan tekniknya yaitu teknik pancing dan teknik lanjutannya yakni wawancara cakap semuka terhadap 21 informan dari 7 desa yang menjadi titik pengamatan. Dari 377 glos yang dibandingkan terdapat 177 perbedaan leksikon yang ditemukan dalam 10 medan makna. Berdasarkan hasil ini ditemukan bahwa status isolek di beberapa TP di Kecamatan Kotawaringin adalah beda dialek yang meliputi dialek Sakabulin (TP 4) dan dialek Babual Baboti (TP 6) yang tersebar dan dipakai oleh masyarakat Non-Muslim di sebelah Barat Kotawaringin Lama, sedangkan dialek Kotawaringin Hilir ( TP 7), dialek Rungun (TP 3) dan dialek Lalang (TP 5) tersebar di sebelah Timur Kotawaringin Lama yang dipakai oleh masyarakat Muslim. Pada akhirnya, berdasarkan wilayah dan masyarakat pemakainya, dialek yang tersebar dibagian Barat Kecamatan Kotawaringin Lama termasuk dalam Dialek Malayic Dayak yang dipakai oleh masyarakat Non-Muslim dan dibagian Timur dikategorikan sebagai Dialek Borneo Coastal yang dipakai oleh masyarakata Muslim.