PERBANDINGAN KADAR KREATININ SERUM DAN BLOOD UREA NITROGEN (BUN) PADA PASIEN GAGAL GINJAL SEBELUM DAN SESUDAH HEMODIALISIS

Penyakit ginjal adalah kelainan mengenai organ ginjal yang timbul dari berbgai faktor yang dapat mempengaruhi struktur dan fungsi ginjal dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda Terapi hemodialisis diperlukan bagi pasien gagal ginjal untuk membantu proses kerja ginjal dalam mengeluarkan sisa-si...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: MIFTAHLIA DARA ASMARA, 151410113057
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/67433/1/FV.AM.26-17%20Asm%20p%20-%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/67433/2/FV.AM.26-17%20Asm%20p%20-Fulltext.pdf
http://repository.unair.ac.id/67433/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
Description
Summary:Penyakit ginjal adalah kelainan mengenai organ ginjal yang timbul dari berbgai faktor yang dapat mempengaruhi struktur dan fungsi ginjal dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda Terapi hemodialisis diperlukan bagi pasien gagal ginjal untuk membantu proses kerja ginjal dalam mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun tertentu dari peredaran darah. Adanya gangguan fungsi ginjal dapat menyebabkan penumpukan zat-zat sisa metabolisme dalam tubuh, salah satunya adalah penumpukan kreatinin dan ureum dalam darah. Oleh karena itu, kadar kreatinin dan ureum perlu dimonitor sebagai indikator kerusakan ginjal dan pemeriksaan ini dilakukan setiap kali akan menjalani hemodialisis maupun sesudahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar kreatinin serum dan kadar urea nitrogen darah sebelum dan sesudah menjalani terapi hemodialisis pada pasien gagal ginjal. Penelitian ini merupakan suatu studi deskriptif. Sampel yang digunakan adalah seluruh pasien gagal ginjal yang menjalani terapi hemodialisis di RSU Haji Surabaya. Data diperoleh dari hasil pemeriksaan kreatinin serum dan urea nitrogen darah pada bulan November 2016. Data hasil pemeriksaan dianalisis dengan program SPSS 16.0. Dari analisis statistik dengan program SPSS 16.0 didapatkan kadar rata-rata kreatinin serum sebelum hemodialisis lebih tinggi 8,60 mg/dL dari kadar kreatinin serum sesudah hemodialisis, dan rata-rata kadar urea nitrogen darah sebelum hemodialisis lebih tinggi 51,5 mg/dL dari kadar urea nitrogen darah sesudah hemodialisis. Hasil uji T independen dengan program SPSS didapatkan signifikasi 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil pemeriksaan kadar kreatinin serum dan urea nitrogen darah sebelum dan sesudah hemodialisis. Penilaian Urea Reduction Ratio menunjukkan hasil sebanyak 23 pasien dengan nilai URR ≥ 65% dari keseluruhan 30 pasien yang diperiksa. Adanya terapi hemodialisis, kreatinin dan urea dalam darah dikeluarkan melalui proses penyaringan diluar tubuh dengan menggunakan mesin dialiser, sehingga kadar kreatinin dan ureum dalam darah akan menurun.