HUBUNGAN ANTARA KADAR HBA1C DENGAN HASIL TES AGREGASI TROMBOSIT PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II

Diabetes melitus merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah dengan gangguan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak yang diakibatkan oleh insulin yang mengalami kelainan sekresi, resistensi insulin, dan keduanya. Diabetes melitu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: VINA RISKI ESTUNINGTYAS, 151410113031
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/67450/1/FV.AM.31-17%20Est%20h%20-%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/67450/2/FV.AM.31-17%20Est%20h%20-%20Fulltext.pdf
http://repository.unair.ac.id/67450/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
Description
Summary:Diabetes melitus merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah dengan gangguan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak yang diakibatkan oleh insulin yang mengalami kelainan sekresi, resistensi insulin, dan keduanya. Diabetes melitus juga berhubungan dengan disfungsi dari trombosit. Pemeriksaan laboratorium yang dianjurkan oleh WHO untuk memeriksa pengontrolan gula darah adalah pengukuran glikat hemoglobin (HbA1c). Sedangkan pemeriksaan trombosit didapatkan dengan pengukuran nilai agregasi trombosit. Nilai normal untuk HbA1c adalah <7%, sedangakan pada agregasi trombosit dengan agonis ADP 10,0 μM 49 - 84 %, ADP 5,0 μM 25 - 68 %, ADP 2,0 μM 11 - 36 %, dan ADP 1,0 μM 3 - 15 %. Penilitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pola tes agregasi trombosit dan hubungan antara kadar HbA1c dengan agregasi trombosit pada penderita DM tipe II. Metode Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan metode cross sectional. Sumber data merupakan data sekunder dari Laboratorium Parahita dengan jumlah 100 sampel. Pengolahan data analisis statistik menggunakan software Minitab dengan uji korelasi Pearson. Hasil Hasil pemeriksaan agregasi trombosit pada pasien dengan agonis ADP 1,0 μm, 2,0 μm, 5,0 μm dan 10,0 μm menunjukkan >40% pasien mengalami hiperagregasi trombosit. Uji korelasi pearson dari kadar HbA1c dengan hasil agregasi trombosit pada agonis konsentrasi ADP 1,0 μm (P value = 0,948), ADP 2,0 μm (P value = 0,693), ADP 5,0 μm (P value = 0,646), dan ADP 10,0 μm (P value = 0,888). Nilai tersebut lebih dari taraf signifikasi (α) yaitu 0,05.