ANALISIS PROSPEKTIF KEBIJAKAN PENGALIHAN KEWENANGAN PENDIDIKAN MENENGAH DARI PEMERINTAH KOTA SURABAYA KE PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR BERDASARKAN UU NO. 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
Kebijakan Pengalihan Pengelolaan Pendidikan Menengah ke Provinsi merupakan suatu kebijakan dari implikasi atas lahirnya peraturan perundangundangan pemerintahan daerah yaitu UU No. 23 Tahun 2014. Kewenangan untuk mengelola pendidikan menengah yang semula di tangan pemerintah kabupaten/kota kini...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/67671/1/Fis%20AN%2041-17%20Dam%20a%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/67671/2/Fis%20AN%2041-17%20Dam%20a%20Sec.pdf http://repository.unair.ac.id/67671/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Kebijakan Pengalihan Pengelolaan Pendidikan Menengah ke Provinsi
merupakan suatu kebijakan dari implikasi atas lahirnya peraturan perundangundangan
pemerintahan daerah yaitu UU No. 23 Tahun 2014. Kewenangan untuk
mengelola pendidikan menengah yang semula di tangan pemerintah kabupaten/kota
kini menjadi kewenangan pemerintah provinsi. Atas pengalihan kewenangan
tersebut, menimbulkan pro dan kontra masyarakat salah satunya di Kota Surabaya.
Pemerintah Kota Surabaya mengajukan gugatan kepada Mahkamah Konstitusi atas
kebijakan tersebut yang dinilai dapat menghilangkan kesempatan pendidikan bagi
masyarakat kalangan ekonomi kebawah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memberikan gambaran masa depan atau prospek pengelolaan pendidikan
menengah di Kota Surabaya setelah dialihkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode
kualitatif. Penelitian ini menggunakan teori analisis prospektif kebijakan publik
dari William N. Dunn. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi
dan wawancara mendalam dengan dua puluh satu informan yang berlatar belakang
dua orang dari pihak dinas pendidikan provinsi Jawa Timur, satu orang dari pihak
Dinas Pendidikan Kota Surabaya, tiga orang kepala sekolah masing-masing dari
SMAN 17 Surabaya, SMKN 1 Surabaya, SMA Trimurti, satu orang ahli sosiologi
pendidikan, empat orang guru SMA/K di Surabaya, sepuluh orang wali murid
SMA/K di Surabaya. Analisis data dilakukan dengan dengan mengelompokkan
serta mengkombinasikan data yang diperoleh kemudian menetapkan keterkaitan
antara data tersebut. Sedangkan validitas data diuji melalui triangulasi sumber data.
Hasil penelitian dilapangan menunjukkan bahwa pemerintah provinsi Jawa
Timur melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan berbagai
kesiapan untuk melaksanakan kewenangannya yang baru dalam mengelola
pendidikan menengah. Namun, kesiapan tersebut dirasa kurang karena hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa kurang prospektifnya penerapan kebijakan
pasca pengalihan kewenangan di Kota Surabaya. Berdasarkan hasil wawancara
yang dilakukan kepada dua puluh satu informan, empat belas informan menyatakan
sikap ketidakoptimisan terhadap kebijakan tersebut dan tujuh orang menyatakan
optimis. Ujung dari penelitian ini akan dihasilkan suatu rekomendasi atas
pengalihan kebijakan tersebut melalui beberapa tahapan dalam analisis prospektif. |
---|