KETERLIBATAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL DALAM KONFLIK MINERAL DI REPUBLIK DEMOKRATIK KONGO
Penelitian ini berusaha untuk menelaah keterlibatan perusahaan multinasional (MNC) dalam konflik mineral yang terjadi di Republik Demokratik Kongo (RDK). Penelitian ini didasari pada fakta yang menunjukkan bahwa MNC menjadi aktor non-negara yang berperan vital dalam memfasilitasi perdagangan ile...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/67702/1/Fis.HI.09.17%20.%20Fau.k%20-%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/67702/2/Fis.HI.09.17%20.%20Fau.k%20-%20SEC.pdf http://repository.unair.ac.id/67702/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Penelitian ini berusaha untuk menelaah keterlibatan perusahaan multinasional
(MNC) dalam konflik mineral yang terjadi di Republik Demokratik Kongo
(RDK). Penelitian ini didasari pada fakta yang menunjukkan bahwa MNC
menjadi aktor non-negara yang berperan vital dalam memfasilitasi perdagangan
ilegal mineral yang ditambang dari RDK hingga sampai pada pasar internasional.
Sikap asertif yang dilakukan oleh MNC terhadap konflik terefleksikan melalui
terbentuknya relasi penetrasi yang melibatkan berbagai aktor regional dan
internasional seperti pemberian dukungan eksternal kepada kelompok
pemberontak melalui suntikan dana ataupun bantuan finansial lainnya. Melalui
kerangka berpikir keterkaitan sumber daya alam terhadap durasi konflik;
keterkaitan MNC dan konflik; serta mekanisme perdagangan dalam perusahaan,
penelitian ini akan menjelaskan peran negatif yang dilakukan oleh MNC sehingga
membuat konflik mineral di RDK semakin berlarut-larut. Dengan menggunakan
studi pustaka dan analisis data, kesimpulan yang diperolah dalam penelitian
eksplanatif ini mendukung hipotesis bahwa keberadaan MNC menyebabkan
konflik mineral di RDK semakin berlarut-larut karena MNC membentuk jaringan
predasi. Selain itu, sumber daya alam berupa mineral yang dioperasikan oleh
MNC berfungsi sebagai input supplier dan bersifat lintas batas serta melalui
mekanisme perdagangan dalam perusahaan yang melibatkan banyak aktor. Oleh
karena itu, MNC bersikap asertif dalam konflik. |
---|