PROSES KOLABORASI ANTARA PEMERINTAH DAERAH DENGAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT HIV-AIDS DI KOTA SURABAYA
HIV-AIDS termasuk di dalam 10 penyakit yang sangat berbahaya dan berada pada urutan ke-6 sebagai penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia. Perkembangan penyakit HIV-AIDS di dunia diperparah dengan tedapat peningkatan secara konsisten penduduk penderita HIV-AIDS di dunia dari tahun 2010 hingg...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/67728/1/Fis%20AN%2062-17%20Put%20p%20abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/67728/2/Fis%20AN%2062-17%20Put%20p%20Sec.pdf http://repository.unair.ac.id/67728/3/Sec.pdf http://repository.unair.ac.id/67728/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian |
Summary: | HIV-AIDS termasuk di dalam 10 penyakit yang sangat berbahaya dan berada
pada urutan ke-6 sebagai penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia.
Perkembangan penyakit HIV-AIDS di dunia diperparah dengan tedapat peningkatan
secara konsisten penduduk penderita HIV-AIDS di dunia dari tahun 2010 hingga
2015 serta negara Indonesia menduduki peringkat ke-7 sebagai negara dengan
penderita HIV-AIDS tertinggi di Dunia. Di Indonesia, penyakit tersebut mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun, dan jawa timur adalah provinsi urutan kedua dengan
penderita HIV-AIDS terbanyak di indonesia, dan Surabaya menjadi Kota dengan
peringkat pertama penderita HIV-AIDS tertinggi di Jawa Timur. Sehingga,
pemerintah kota Surabaya memiliki komitmen melakukan kolaborasi antar SKPD dan
Lembaga Swadaya Masyarakat dan membagi tugas dan peran masing-masing dalam
menanggulangi HIV-AIDS dengan menerbitkan Peraturan Walikota Surabaya Nomor
29 Tahun 2015 Tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 4
Tahun 2013, Keputusan Walikota Surabaya Nomor 188.45/44/436.1.2/2013 tentang
Komisi Penanggulangan AIDS Kota Surabaya, serta Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan Kota Surabaya 094/1082/436.6.3/2016. Penelitian ini bertujuan untuk
menguraikan tentang proses kolaborasi antara Pemerintah Daerah dengan LSM dalam
upaya Pencegahan Penyakit HIV-AIDS di Kota Surabaya.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif yang
menggambarkan secara rinci mengenai proses kolaborasi antara Pemerintah Daerah
dengan lembaga swadaya masyarakat dalam mencegah Penyakit HIV-AIDS di Kota
Surabaya. Sehingga penelitian ini menggunakan teori Collaborative Governance
dengan memfokuskan kajian pada model proses kolaborasi. Penentuan informan
dilakukan dengan teknik purposive sampling, dimana peneliti akan melakukan
penelitian kepada pihak-pihak yang dianggap mengetahui lebih dalam mengenai
aktifitas kolaborasi yang terjalin antar instansi. Kemudian, untuk menguji keabsahan
data penelitian digunakan tekhnik triangulasi. Sedangkan, tekhnik analisis data
dimulai dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa hanya Dinas
Kesehatan dan RSUD dr M. Soewandhi yang melaksanakan 3 level pencegahan
penyakit HIV-AIDS di Kota Surabaya dan telah terlaksana dengan baik sesuai dengan
kajian teori. Serta proses kolaborasi yang terjadi antara Pemerintah Daerah melalui
SKPD yang terlibat dengan Lembaga Swadaya Masyarakat dalam upaya pencegahan
penyakit HIV-AIDS masih belum berjalan dengan baik. Hal tersebut dikarenakan
terdapat hasil dimensi diskusi langsung yang belum berjalan dengan baik, dimensi
membangun kepercayaan yang belum terbentuk dengan baik, dimensi komitmen pada
proses kolaborasi yang telah terbentuk dengan baik, dimensi pemahaman bersama
yang tidak terbentuk dengan baik, dan dimensi hasil sementara kolaborasi yang
belum terbentuk dengan baik. |
---|