WACANA PENDEKAR MEDOK DALAM FILM SERIAL WEB MAS MEDOK

Penelitian ini berfokus pada wacana pendekar medok yang diartikulasikan melalui serial web Mas Medok. Penelitian ini membahas mengenai wacana pendekar berdialek medok yang diartikulasikan film Mas Medok. Topik ini dianggap menarik karena saat ini media sudah jarang sekali menampilkan sosok pendek...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: MOCH. AS’AD AZWIN, 071211533048
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/67844/1/Fis%20K%2019-17%20Azw%20w%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/67844/2/Fis%20K%2019-17%20Azw%20w%20Sec.pdf
http://repository.unair.ac.id/67844/3/Sec.pdf
http://repository.unair.ac.id/67844/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Penelitian ini berfokus pada wacana pendekar medok yang diartikulasikan melalui serial web Mas Medok. Penelitian ini membahas mengenai wacana pendekar berdialek medok yang diartikulasikan film Mas Medok. Topik ini dianggap menarik karena saat ini media sudah jarang sekali menampilkan sosok pendekar sebagai superhero lokal yang ternyata telah ditinggalkan, tetapi Bukalapak menjadikan pendekar sebagai tokoh utama dalam serial webnya, terlebih Bukalapak kemudian melekatkan identitas dialek medok pada sosok pendekar tersebut. Dialek medok sebagai identitas kultural yang selama ini diwacanakan media sebagai dialek yang dinomorduakan, justru kembali diwacanakan secara berbeda pada film serial web ini. Disinilah kemudian bagaimana wacana pendekar medok yang dibangun oleh Bukalapak dalam film serial webnya, menjadi counter-discourse terhadap bagaimana wacana pendekar dan wacana dialek medok selama ini diartikulasikan dalam media. Uniknya film serial web ini merupakan sebuah promotion tools yang digunakan Bukalapak untuk memenangkan persaingan di industri e-commerce nasional. Menjadi menarik kemudian sebuah film sebagai counter-discourse ternyata juga mengandung kepentingan bisnis dari institusi yang mebiayai produksi film itu sendiri. Peneliti menggunakan tinjauan pustaka Film sebagai media pembentuk identitas: komodifikasi identitas, Dialek medok Banyumasan sebagai sebuah identitas, Kepahlawanan, tokoh pendekar dan superhero dalam film, Web series sebagai bentuk baru films seri yang diberdayakan oleh internet, dan Critical discourse analysis. Peneliti dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe penelitian eksploratif untuk dapat mengungkap wacana pendekar medok yang diartikulasikan dalam film serial web Mas Medok. Dari analisis yang telah dilakukan oleh peneliti, ditemukan bahwa wacana pendekar diartikulasikan sebagai tokoh yang justru tidak sama dengan bagaimana wacana pendekar di media selama ini. Pendekar diwacanakan sebagai tokoh yang dilekatkan dengan atribut-atribut yang sama dengan tokoh preman. Sementara itu wacana dialek medok diartikulasikan sebagai dialek yang dihargai dan dihormati yaitu dengan pelekatan dialek tersebut pada tokoh pendekar Mas Medok yang karismatik. Wacana-wacana tersebut kemudian ditumpangi oleh kepentingan-kepentingan ekonomi yang dimiliki oleh Bukalapak sebagai institusi bisnis yang membuat film tersebut.