REPRESENTASI IDENTITAS ETNIS TIONGHOA PADA KONTEKS ORDE BARU DALAM FILM THE FOX EXPLOITS THE TIGER’S MIGHT (2015)

Fokus penelitian ini adalah mengungkap representasi identitas etnis Tionghoa pada konteks Orde Baru dalam film The Fox Exploits The Tiger’s Might (2015). Signifikansi penelitian ini terletak pada penggambaran identitas etnis Tionghoa pada konteks Orde Baru. Penelitian ini memiliki satu rumusan ma...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: AGUNG HARI BASKORO, 071311533018
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/67876/1/Fis%20K%2037-17%20Bas%20r%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/67876/2/Fis%20K%2037-17%20Bas%20r%20Sec.pdf
http://repository.unair.ac.id/67876/3/Sec.pdf
http://repository.unair.ac.id/67876/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Fokus penelitian ini adalah mengungkap representasi identitas etnis Tionghoa pada konteks Orde Baru dalam film The Fox Exploits The Tiger’s Might (2015). Signifikansi penelitian ini terletak pada penggambaran identitas etnis Tionghoa pada konteks Orde Baru. Penelitian ini memiliki satu rumusan masalah yaitu terkait identitas etnis Tionghoa yang dimunculkan dalam film The Fox Exploits The Tiger’s Might (2015). Dalam rangka menemukan identitas etnis Tionghoa pada konteks Orde Baru, peneliti meneliti representasi yang dimunculkan dalam film The Fox Exploits The Tiger’s Might (2015). Elemen yang diteliti meliputi adegan dan dialog, pengambilan gambar dan suara, pilihan penyuntingan, serta alur cerita film. Penelitian ini menggunakan analisis semiotik film milik Christian Metz. Peneliti melihat sintagma dan paradigma dari etnis Tionghoa yang ditampilkan dalam film. Sintagma dalam film dapat diperoleh dari grammar of film berupa pilihan shot dan pergerakan kamera yang membentuk unsur sinematis. Paradigma diperoleh dari potongan scene yang menjelaskan tentang identitas etnis Tionghoa dalam film. Penelitian ini menunjukkan bahwa identitas etnis Tionghoa pada konteks Orde Baru digambarkan sebagai etnis yang mendapat stereotip sebagai pedagang yang handal, seringkali terlibat kolusi dengan pemerintah dan rawan terhadap pelecehan. Penelitian ini juga menemukan bahwa etnis Tionghoa memiliki relasi berupa interdependensi dengan militer. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa sutradara pada film berupaya untuk menunjukkan kondisi ideal bahwa diskriminasi terhadap etnis Tionghoa yang dilakukan pemerintah tidak seharusnya terjadi.