Balance of Power Rusia dan Tiongkok di Asia Tengah Tahun 2013-2015

Penelitian ini berangkat dari Proyek Silk Road Economic Belt (SREB) yang diupayakan Tiongkok dengan menitik beratkan Asia Tengah sebagai pusat transit perdagangan. Di Asia Tengah. Rusia memiliki pengaruh besar dalam segala aktivitas mayoritas negara Asia Tengah. Asia Tengah di ibaratkan sebagai back...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Rio Satriya Anugrah Widodo, 071211233001
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/67920/1/Fis.HI.55.17%20.%20Wid.b%20-%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/67920/2/Fis.HI.55.17%20.%20Wid.b%20-%20SEC.pdf
http://repository.unair.ac.id/67920/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Penelitian ini berangkat dari Proyek Silk Road Economic Belt (SREB) yang diupayakan Tiongkok dengan menitik beratkan Asia Tengah sebagai pusat transit perdagangan. Di Asia Tengah. Rusia memiliki pengaruh besar dalam segala aktivitas mayoritas negara Asia Tengah. Asia Tengah di ibaratkan sebagai backyard field dari Rusia sehingga Rusia dapat mengkontrol segala aspek kehidupan di Asia Tengah melalui dominasi di sektor energi dan keamanan. Tiongkok telah masuk di Asia Tengah sebagai mitra dagang sejak 2003 dengan kemampuan Tiongkok dalam mensuplai kebutuhan dari Asia Tengah. Investasi besar yang dilakukan Tiongkok di sektor penting seperti energi dan komoditas menjadikan Tiongkok secara tidak langsung memiliki pengaruh di Asia Tengah. Pergeseran pengaruh dari Rusia-Tiongkok dengan kompetensi dan keunggulan masing- masing memberikan dampak positif bagi Asia Tengah dengan kemajuan di bidang ekonomi yang disokong oleh Tiongkok dan Rusia. Kerjasama antara Asia Tengah – Rusia dan Asia Tengah – Tiongkok pada faktanya merupakan bentuk kerjasama asimetris yang lebih menguntungkan negara dengan power lebih besar yaitu Tiongkok dan Rusia. Namun, dari kehadiran kedua negara tersebut di regional Asia Tengah dapat memberikan keuntungan maksimal bagi Asia Tengah karena dengan kerjasama tersebut, Asia Tengah dapat stabil di sektor ekonomi, keamanan, dan sosial. Ditambah lagi, pengaruh Tiongkok yang akan berpotensi semakin besar dengan proyek SREB yang akan dijalankan