KELANGSUNGAN INDUSTRI SHALE OIL AMERIKA SERIKAT DI TENGAH TEKANAN HARGA MINYAK DUNIA 2014-2015

Amerika Serikat mengalami shale oil boom pada tahun 2011 dan sejak saat itu, jumlah produksi minyak Amerika Serikat terus meningkat. Peningkatan ini berimplikasi pada melimpahnya suplai minyak di pasar global yang kemudian membuat harga minyak turun. OPEC yang diharapkan akan menstabilkan harga pas...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ANNISA SEKARINGRAT, 071112005
Format: Article PeerReviewed
Language:Indonesian
Published: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/67934/1/Fis.HI.58.17%20.%20Sek.k%20-%20JURNAL.pdf
http://repository.unair.ac.id/67934/
http://journal.unair.ac.id/JHbI@kelangsungan-industri-shale-oil-amerika-serikat-di-tengah-tekanan-harga-minyak-dunia-2014-2015-article-11000-media-89-category-8.html
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Amerika Serikat mengalami shale oil boom pada tahun 2011 dan sejak saat itu, jumlah produksi minyak Amerika Serikat terus meningkat. Peningkatan ini berimplikasi pada melimpahnya suplai minyak di pasar global yang kemudian membuat harga minyak turun. OPEC yang diharapkan akan menstabilkan harga pasar dengan mengurangi jumlah produksi, ternyata menolak untuk memotong produksinya dengan tujuan untuk menekan produsen shale oil Amerika Serikat yang produksinya belum efisien di harga yang rendah untuk bangkrut dan keluar dari pasar. Namun, meski berada dalam kondisi under profit, industri shale oil Amerika Serikat ternyata mampu bertahan. Penelitian ini menjelaskan alasan dibalik bertahannya industri shale oil Amerika Serikat di tengah tekanan harga yang tidak menguntungkan dalam rentang waktu 2014-2015. Menggunakan karakteristik industri shale oil yang sarat akan inovasi teknologi dan menambahkan teori Keynes tentang permintaan agregat untuk menggerakkan industri dan perekonomian,temuan penelitian ini membuktikan bahwa industri shale oil Amerika Serikat bertahan dalam karena industri shale oil Amerika Serikat menerapkan inovasi teknologi yang meningkatkan efisiensi produksi dalam hal produktifitas dan biaya produksi serta karena industri shale oil Amerika Serikat mendapat intervensi dari Pemerintah Amerika Serikat melalui kebijakan yang meningkatkan permintaan agregat.