Faktor Domestik dan Internasional sebagai Determinan Keterlambatan Reformasi Ekonomi Kuba di Tahun 2011

Permasalahan dalam penelitian ini adalah berusaha untuk menjelaskan proses pengambilan keputusan reformasi ekonomi Kuba tahun 2011, dengan konteks “mengapa Kuba baru melakukan reformasi ekonomi pada tahun 2011, sementara negara – negara sosialis lain sudah melakukanya 2 dekade atau lebih.” Perma...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Windry Nicholas, 071112057
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/67983/1/Fis.HI.71.17%20.%20Nic.f%20-%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/67983/2/Fis.HI.71.17%20.%20Nic.f%20-%20SEC.pdf
http://repository.unair.ac.id/67983/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Permasalahan dalam penelitian ini adalah berusaha untuk menjelaskan proses pengambilan keputusan reformasi ekonomi Kuba tahun 2011, dengan konteks “mengapa Kuba baru melakukan reformasi ekonomi pada tahun 2011, sementara negara – negara sosialis lain sudah melakukanya 2 dekade atau lebih.” Permasalahan tersebut kemudian diteliti dengan menggunakan metode empirisisme dengan mengambil pemikiran strategi pengesahan internasional dari Bert Hoffman, variabel domestik dan internasional dalam perubahan kebijakan negara dari Jakob Gustavson, dan Window of Opportunity dari Joakim Eidenfalk. Melalui kerangka pemikiran diatas, penelitian ini berargumen bahwa reformasi ekonomi adalah bagian dari agenda strategi pengesahan internasional Kuba dan baru dilakukan pada tahun 2011 karena window of opportunity yang baru terbuka pada sekitaran tahun 2011. Terbukanya window of opportunity tersebut dipengaruhi oleh faktor – faktor domestik dan internasional. Dengan analisis menggunakan data – data sekunder serta situs – situs berita peneliti menyimpulkan beberapa hal. Pertama, bahwa reformasi ekonomi tahun 2011 merupakan bagian dari agenda dalam strategi defensif pengesahan internasional Kuba era Raul Castro. Kedua, birokrasi, Partai Politik Kuba, dan opini publik merupakan faktor determinan dalam tingkat domestik yang mempengaruhi reformasi ekonomi Kuba. Sementara krisis global tahun 2008, dan inisiatif normalisasi hubungan yang dilakukan oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat merupakan faktor determinan dalam dimensi internasional. Ketiga, Raul Castro merupakan key decision-maker dalam penelitian ini karena otoritas yang didapatkan ketika menggantikan Fidel sebagai Presiden Kuba. Turunnya Fidel merupakan perubahan kondisi struktural yang dipersepsi oleh Raul Castro sebagai window of opportunity untuk melemparkan agenda reformasi ekonomi. Namun, reformasi ekonomi baru dapat dilaksanakan karena hambatan – hambatan yang datang dari birokrasi, PKK, dan bias opini publik.