KONSTRUKSI IDENTITAS KOTA SURABAYA MELALUI PENGELOLAAN BANGUNAN CAGAR BUDAYA
Pembentukan identitas kota yang hanya berorientasi ekonomi kerap mengorbankan fungsi dan keberadaan bangunan cagar budaya. Konstruksi identitas Kota Surabaya misalnya, telah menyebabkan kerusakan, alih fungsi hingga pembongkaran bangunan cagar budaya. Dengan data berupa indepth interview, dokume...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/68000/1/Fis%20P%2016-17%20Pra%20k%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/68000/2/Fis%20P%2016-17%20Pra%20k%20Sec.pdf http://repository.unair.ac.id/68000/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Pembentukan identitas kota yang hanya berorientasi ekonomi kerap
mengorbankan fungsi dan keberadaan bangunan cagar budaya. Konstruksi
identitas Kota Surabaya misalnya, telah menyebabkan kerusakan, alih fungsi
hingga pembongkaran bangunan cagar budaya. Dengan data berupa indepth
interview, dokumen pemerintah, dan hasil penelitian terkait dalam perspektif
multikulturalisme Will Kymlica, penelitian ini mengkaji hubungan konstruksi
identitas kota dengan keberadaan bangunan cagar budaya. Terbentuknya city
branding ‘Sparkling Surabaya’ menjadi identitas baru kota Surabaya
menyebabkan identitas kota pahlawan berangsur terkikis tergantikan dengan
hadirnya pusat-pusat ekonomi baru. Upaya pemerintah untuk melakukan
pengelolaan bangunan cagar budaya sebagai dasar mengkonstruksi identitas Kota
Surabaya menjadi tidak efektif. Studi ini juga menunjukan identitas kota selalu
mengalami rekonstruksi seiring dengan pergantian kepala daerah. Pada banyak
kasus kota-kota di Indonesia, persoalan bangunan cagar budaya berkaitan dengan
(re) kontruksi identitas kota. |
---|