Di Balik Permintaan Maaf Erdogan Pasca Penembakan Pesawat Su-24: Dinamika Relasi Turki dengan Rusia dan Barat

Perubahan atmosfer dalam hubungan Turki dan Rusia pada dekade ini banyak mendapat sorotan dunia. Pasalnya, setelah terjadi penembakan pesawat Rusia pada 24 November 2015 hubungan kedua negara yang sedang berkembang karena sama-sama memiliki ambisi regional, pemimpin yang kuat, nasionalisme yang m...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Salma Nafi’aturrofi’ah, 071311233042
Format: Article PeerReviewed
Language:Indonesian
Published: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/68012/1/Fis.HI.79.17%20.%20Naf.p%20-%20JURNAL.pdf
http://repository.unair.ac.id/68012/
http://journal.unair.ac.id/JAHI@di-balik-permintaan-maaf-erdogan-pasca-penembakan-pesawat-su-24-article-11642-media-131-category-.html
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Perubahan atmosfer dalam hubungan Turki dan Rusia pada dekade ini banyak mendapat sorotan dunia. Pasalnya, setelah terjadi penembakan pesawat Rusia pada 24 November 2015 hubungan kedua negara yang sedang berkembang karena sama-sama memiliki ambisi regional, pemimpin yang kuat, nasionalisme yang meningkat, serta kecurigaan terhadap Barat, tiba-tiba terputus. Terkait penembakan ini, Turki dan Rusia saling menyalahkan karena masing-masing pihak merasa benar. Rusia meminta Turki untuk meminta maaf, namun Turki menolak. Kendati demikian, 7 bulan setelah penolakan tersebut, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengirimkan surat permintaan maaf kepada Rusia. Memburuknya relasi Turki dengan Barat ditengarai menjadi salah satu determinan utama dalam perubahan kebijakan Turki terhadap Rusia tersebut. Selain itu, persepsi pemimpin Turki dan Rusia (Recep Tayyip Erdogan dan Vladimir Putin) juga tidak dapat diabaikan. Situasi Perang Suriah juga berpengaruh pada relasi Turki dengan Barat dan Rusia, termasuk keikutsertaan berbagai kelompok teroris, baik yang diakui maupun tidak diakui oleh Barat. Berbagai peristiwa yang melatarbelakangi permintaan maaf tersebut penulis bahas dalam penelitian ini.