Dari Saving ke Consumption; Upaya Pemerintah Tiongkok dalam Merespon Penurunan GDP (Gross Domestic Product) di Tahun 2008

Perekonomian pada era kontemporer memiliki peran yang penting bagi kesejahteraan masyarakat di dalam suatu negara. Globalisasi yang terjadi saat ini, menyebabkan aspek ekonomi ke arah yang lebih kompleks, dimana terdapat suatu hubungan yang saling tergantung antara satu sama lain. Stabilitas ekonomi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Aldy Firmansyah Adam, 071311233033
Format: Article PeerReviewed
Language:Indonesian
Published: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/68031/1/Fis.HI.84.17%20.%20Ada.d%20-%20JURNAL.pdf
http://repository.unair.ac.id/68031/
http://journal.unair.ac.id/JAHI@dari-saving-ke-consumption;-upaya-pemerintah-tiongkok-dalam-merespon-penurunan-gdp-(gross-domestic-product)-di-tahun-2008-article-11565-media-131-category-8.html
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Perekonomian pada era kontemporer memiliki peran yang penting bagi kesejahteraan masyarakat di dalam suatu negara. Globalisasi yang terjadi saat ini, menyebabkan aspek ekonomi ke arah yang lebih kompleks, dimana terdapat suatu hubungan yang saling tergantung antara satu sama lain. Stabilitas ekonomi global menjadi acuan penting bagi negara untuk dapat menjaga pertumbuhan ekonomi domestiknya. Krisis global yang sudah beberapa kali terjadi telah menyebabkan dampak negatif terhadap negara atau masyarakat secara langsung, adalah seperti krisis global di tahun 2008. Krisis tersebut berasal dari permasalahan ekonomi domestik Amerika Serikat, namun dalam kenyataannya krisis tersebut mampu memberikan dampak negatif terhadap global termasuk Tiongkok. Secara umum, Tiongkok dari awal masa perkembangan ekonominya yang pesat adalah berorientasi pada ekonomi luar, yakni ekspor dan investasi. Krisis global 2008 berhasil menurunkan GDP (Gross Domestic Product) secara signfikan. Penurunan GDP disebabkan oleh beberapa faktor permintaan pasar tujuan ekspor Tiongkok yang menurun, kemudian penurunan permintaan tersebut menyebabkan penumpukan barang produksi Tiongkok yang tidak terjual, sehingga menyebabkan dampak yang bersifat domino. Hu Jintao selaku Presiden Tiongkok pada masa tersebut menerapkan sebuah kebijakan yang berorientasi pada penekanan konsumsi domestik. Namun permasalahannya adalah masyarakat Tiongkok belum memiliki kultur yang konsumtif. Dalam penerapannya, Hu Jintao berusaha memanfaatkan potensi daya beli masyarakat kelas menengah Tiongkok yang tergolong besar melalui penciptaan mid-market dan stimulus finansial. Disisi lain, Hu Jintao juga melakukan social marketing melalui varian media. Hal tersebut diharapkan mampu mengubah kultur masyarakat Tiongkok untuk menjadi konsumtif dan dapat menunjang peningkatan GDP dan memberikan dampak ekonomi yang stabil dan berkelanjutan.