Sikap Indonesia Terkait dengan Serangan Amerika Serikat ke Afghanistan 2001
Serangan yang dilakukan Amerika Serikat terhadap Afghanistan dengan dalih untuk menangkap pelaku teror 9/11 mengundang reaksi kuat dari Indonesia. Kecaman terhadap serangan Amerika Serikat ini dikeluarkan oleh Indonesia atas tuntutan berkepanjangan dari berbagai pihak di dalam negeri. Adanya berbaga...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed |
Language: | Indonesian |
Published: |
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/68080/1/Fis.HI.93.17%20.%20Put.s%20-%20JURNAL.pdf http://repository.unair.ac.id/68080/ http://journal.unair.ac.id/JAHI@sikap-indonesia-terkait-dengan-serangan-amerika-serikat-ke-afghanistan-2001-article-11567-media-131-category-8.html |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian |
Summary: | Serangan yang dilakukan Amerika Serikat terhadap Afghanistan dengan dalih untuk menangkap pelaku teror 9/11 mengundang reaksi kuat dari Indonesia. Kecaman terhadap serangan Amerika Serikat ini dikeluarkan oleh Indonesia atas tuntutan berkepanjangan dari berbagai pihak di dalam negeri. Adanya berbagai tekanan yang dilakukan Amerika Serikat nyatanya tidak mampu mempengaruhi keputusan Indonesia. Hal ini yang kemudian menjadi dasar dari penelitian ini, yakni untuk menemukan alasan mengapa Indonesia lebih memenuhi tekanan domestik dibandingkan dengan tekanan Amerika Serikat. Dengan menggunakan teori kebijakan luar negeri dan intermestik, peneliti menemukan hal-hal baru yang menunjukkan bahwa tekanan domestik dapat mempengaruhi sikap atau kebijakan negara demokrasi terkait suatu hal. Terlebih lagi, transisi demokrasi yang terjadi di Indonesia pasca runtuhnya kejayaan Orde Baru telah membawa Indonesia menjadi negara yang lebih mendengarkan suara masyarakatnya. Sehingga penelitian ini pun berakhir dengan hasil bahwa Indonesia lebih mengutamakan tekanan domestik karena telah terjadi proses demokratisasi di dalam negeri yang kemudian memunculkan aktor-aktor baru yang menjadi pertimbangan pemerintah dalam pengambilan keputusan. |
---|