PEMAKNAAN PERSAUDARAAN (STUDI TENTANG PEMAKNAAN PERSAUDARAAN DALAM PENCAK SILAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE DI UKM UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA)

Pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate adalah organisasi yang sangat mengutamakan persaudaraan, serta bertujuan untuk mendidik manusia berbudi luhur dan bertaqkwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam pencak silat SH Terate masih ada pembatas antara siswa dan warga, walaupun sangat mengutamakan per...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: NANDA SAIFUL ANAM, 071311433015
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/68292/1/Fis.S.45.17%20.%20Ana.p%20-%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/68292/2/Fis.S.45.17%20.%20Ana.p%20-%20SEC.pdf
http://repository.unair.ac.id/68292/3/Fis.S.45.17%20.%20Ana.p%20-%20JURNAL.pdf
http://repository.unair.ac.id/68292/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate adalah organisasi yang sangat mengutamakan persaudaraan, serta bertujuan untuk mendidik manusia berbudi luhur dan bertaqkwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam pencak silat SH Terate masih ada pembatas antara siswa dan warga, walaupun sangat mengutamakan persaudaraannya namun persaudaraan dalam pencak silat Setia Hati Terate hanya dimaknai secara tekstual saja. Untuk menganalisa permasalahan tersebut maka digunakan teori interaksionisme simbolik Herbert Blumer dan teori solidaritas. Dalam analisanya Herbert Blumer membagi tiga premis yaitu tentang pemaknaan (meaning), bahasa (language), dan pikiran (thought). Metodologi yang digunakan sejalan dengan kerangka teoritik yaitu metodologi deskriptif kualitatif, dengan tipe penelitian deskriptif dan berparadigma fenomenologi. Hasil Penelitian ini, berdasarkan tiga premis Herbert Bulmer yaitu tentang pemaknaan (meaning), bahasa (language), dan pikiran (thought). Masing-masing individu mempunyai makna yang berbeda, adanya pembatas antara siswa dan warga agar siswa tidak berbuat semena-mena, bersikap sopan dan untuk menumbuhkan rasa persaudaraan yang tinggi.