HABITUS DALAM MENGATASI PERMASALAHN SAMPAH (STUDI HABITUS PADA UNIT KOMUNITAS BINAAN BANK SAMPAH MALANG (KB-BSM) DALAM MENGELOLA SAMAPAH DENGAN SISTEM REDUCE, REUSE,RECYCLE(3R))

Permasalahan lingkungan yang diakibatkan oleh sampah merupakan permasalahan yang belum bisa diselesaikan secara tuntas hingga saat ini. Pemikiran masyarakat yang masih "katro" dalam mengatasi permasalahan sampah, menjadi penyebab semakin banyaknya volume tumpukan sampah yang berada di T...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: FETIN DWI SUMARNO, 071514753019
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/68357/1/TSO%2016-17%20Sum%20h%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/68357/2/TSO%2016-17%20Sum%20h%20Sec.pdf
http://repository.unair.ac.id/68357/3/TSO%2016-17%20Sum%20h%20Jurnal.pdf
http://repository.unair.ac.id/68357/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Permasalahan lingkungan yang diakibatkan oleh sampah merupakan permasalahan yang belum bisa diselesaikan secara tuntas hingga saat ini. Pemikiran masyarakat yang masih "katro" dalam mengatasi permasalahan sampah, menjadi penyebab semakin banyaknya volume tumpukan sampah yang berada di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA). Dalam penelitian ini, penulis meneliti mengenai bagaimana terbentuknya habitus masyarakat Unit Komunitas BSM dalam mengatasi permasalahan sampah, serta penulis ingin melihat budaya baru komunitas dalam mengelola sampah dengan sistem 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Unit KB-BSM merupakan unit masyarakat yang bergabung dengan BSM (Bank Sampah Malang) dalam mengatasi permasalahan sampah di wilayahnya. Penelitian ini dilakukan di Kota Malang, tepatnya di Jl. Supriyadi, Jl. Kemantren, dan Jl. Danau Singkarak (Sawojajar). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan paradigma interpretatif, serta menggunakan teori Bourdieu yang berhubungan dengan habitus, sehingga peneliti mencoba untuk melihat terbentuknya habitus baru tersebut terbentuk berdasarkan latar belakang sebelum unit bergabung menjadi anggota Unit KB-BSM hingga sesudah bergabung menjadi anggota Unit KB-BSM, serta dari hal tersebut penulis dapat melihat budaya baru masyarakat dalam mengelola sampah dengan sistem Reduce, Reuse, Recycle (3R). Dengan demikian, melalui penelitian ini kita bisa melihat proses habitus baru melalui ranah perjuangan pada masyarakat Unit KB-BSM dalam mengatasi permasalahan sampah di wilayah mereka. Di mana dalam menuju habitus baru, mereka menghadapi latarbelakang yang sangat bervariasi. Selain itu, adanya habitus baru yang menghasilkan budaya baru tersebut, mereka justru dapat mempertahankan keberadaan Unit KB-BSMnya hingga menunjukkan perkembangan yang sangat bagus, bahkan melalui hal tersebut, Unit KB-SBM berhasil memperoleh suatu prestasi dalam hal lingkungan.