TEORI ATRIBUSI : PERSEPSI PEMERIKSA PAJAK ATAS PERILAKU WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MENJALANKAN KEGIATAN USAHA ATAU PEKERJAAN BEBAS DALAM MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK (Studi Kasus di KPP Pratama Surabaya Gubeng)

Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan teori atribusi dalam persepsi Pemeriksa Pajak Atas Perilaku Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha atau Pekerjaan Bebas Dalam Menghadapi Pemeriksaan di KPP Pratama Surabaya Gubeng. Subjek penelitian adalah pemeriksa pajak sebagai k...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: AGISTA AYU AKSARI, 041514253039
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/68650/1/TEA.70-17%20Aks%20t%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/68650/2/TEA.70-17%20Aks%20t%20fulltex.pdf
http://repository.unair.ac.id/68650/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan teori atribusi dalam persepsi Pemeriksa Pajak Atas Perilaku Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha atau Pekerjaan Bebas Dalam Menghadapi Pemeriksaan di KPP Pratama Surabaya Gubeng. Subjek penelitian adalah pemeriksa pajak sebagai ketua pemeriksa pajak, supervisor pemeriksa pajak dan anggota pemeriksa pajak di KPP Pratama Surabaya Gubeng. Objek penelitian adalah persepsi, perilaku dan pemeriksaan pajak. Ruang lingkup penelitian adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang menjalankan kegiatan usaha dan terdaftar sebagai Wajib Pajak di KPP Pratama Surabaya Gubeng. Metode pengumpulan data adalah dengan metode wawancara dan studi dokumentasi. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Data dianalisis menggunakan teknik analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya Wajib Pajak merasa takut dan tertekan ketika dilakukannya pemeriksaan. Budaya, karakteristik sifat internal yang dimiliki Wajib Pajak serta adanya tekanan dari fiskus mempengaruhi perilaku Wajib Pajak dalam menghadapi pemeriksaan. Secara spesifik wajib pajak akan patuh melaksanakan kewajiban perpajakan yang memberikan manfaat langsung pada dirinya.