KORELASI ANTARA TIME TO POSITIVITY KULTUR DARAH GRAM POSITIF DAN GRAM NEGATIF DENGAN PITTSBURGH BACTEREMIA SCORE DAN OUTCOME KLINIS PASIEN BAKTEREMIA DI RSUD DR SOETOMO SURABAYA

• Main Author: FLORENCE FELICIA, NIM011228226301
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: 2017
• Subjects: QR1-502 Microbiology
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/68668/1/TMBK.%2004-17%20Fel%20k%20abstrak.pdf; http://repository.unair.ac.id/68668/2/TMBK.%2004-17%20Fel%20k%20fulltext.pdf; http://repository.unair.ac.id/68668/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Tujuan: Mengetahui korelasi antara Time to Positivity kultur darah Gram positif dan Gram negatif dengan Pittsburg Bacteremia Score dan Outcome klinis pasien bakteremia di RSUD Dr Soetomo Surabaya Metode: Mengumpulkan data pasien bakteremia dengan hasil kultur darah yang positif dari spesimen kultur darah yang diperiksakan di Instalasi Mikrobiologi Klinik dari pasien rawat inap di RSUD Dr Soetomo selama 6 bulan (Mei – Oktober 2016), korelasi antara Time to Positivity (TTP) kultur darah Gram positif dan Gram negatif dengan Pittsburgh Bacteremia Score (PBS) dan Outcome klinis pasien bakteremia kemudian dianalisis statistik menggunakan SPSS 18. Hasil: Hasil korelasi antara time to positivity (TTP) kultur darah Gram positif dan Gram negatif dengan Pittsburgh Bacteremia Score (PBS) dianalisa menggunakan Pearson. Dari hasil analisis diperoleh nilai signifikan 0,000 yang menunjukkan bahwa korelasi antara TTP dan PBS adalah bermakna. Nilai korelasi Pearson sebesar -,374 menunjukkan korelasi negatif dengan kekuatan sedang (Pallant J, 2013). Hasil Independent samples t test digunakan untuk membandingkan nilai TTP Gram positif dan Gram negatif. Hasil analisis diperoleh nilai yang signifikan. TTP untuk Gram positif (M = 27.67, SD = 16.90) dan TTP Gram negatif (M = 14.12, SD = 12.01); t (785,21) = 13.47; p = 0.000. Perbedaan mean (mean diferrence) = -13.54; 95% CI = dari -15.51 sampai dengan -11.57. Eta square = 18% (0.08) merupakan effect yang besar. Independent samples t-test digunakan untuk menganalisa nilai TTP kultur darah Gram positif dan Gram negatif terhadap outcome klinis pasien bakterimia : hidup dan meninggal. Hasil analisis diperoleh nilai perbedaan mean yang signifikan. TTP untuk outcome hidup (M = 28.13, SD = 17.51) dan outcome meninggal (M = 15.48, SD = 11.99); t (837.72) = 12.48; p = 0.000. Perbedaan mean (mean difference) = 12.64; 95% CI = antara 10.64 sampai dengan 14.64. Eta square = 15% (0.15) menunjukkan effect yang besar. Untuk menganalisa nilai PBS dengan outcome klinis pasien bakterimia (hidup dan meninggal) digunakan analisis statistik Independent samples t-test. Hasil analisis diperoleh nilai perbedaan mean yang signifikan. PBS untuk p = 0.000 perbedaan mean (mean difference) = -1.67; 95% CI = dari -1.73 sampai dengan -1.61. Eta square = 80% (0.80) menunjukkan effect yang besar. Delapan ratus empat puluh tiga data hasil kultur darah dari pasien bakterimia yang terdiri atas 543 kultur darah Gram positif dan 300 kultur darah Gram negatif berhasil dikumpulkan. Korelasi TTP dengan PBS memperlihatkan bahwa bila nilai TTP pendek menunjukkan skor PBS yang besar (berat), sedangkan bila nilai TTP panjang menunjukkan skor PBS yang kecil (ringan). TTP Gram positif rata-rata 27,67 jam sedangkan TTP Gram negatif ditemukan rata-rata 14,12 jam. Korelasi TTP dengan Outcome klinis pasien bakteremia ditemukan TTP kultur darah pasien bakteremia yang hidup rata-rata 28,13 jam sedangkan TTP kultur darah pasien bakteremia yang meninggal rata-rata 15,48 jam. Korelasi PBS dengan outcome klinis pasien bakteremia memperlihatkan skor PBS pada pasien bakteremia yang hidup rata-rata 0,75 (0-1) sedangkan skor PBS pada pasien bakteremia yang meninggal rata-rata 10,79 (>4). Kesimpulan: Korelasi time to positifity kultur darah Gram positif dan Gram negatif dengan Pittsburgh Bacteremia Score dan Outcome klinis pasien bakterimia memiliki korelasi negatif dengan kekuatan sedang (signifikan 0,000) bermakna pada pasien bakteremia di RSUD Dr Soetomo .