HUBUNGAN ASUPAN SERAT, CAIRAN, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS I BLITAR
Terdapat berbagai resiko masalah kesehatan yang dapat terjadi di LPKA Kelas I Blitar, salah satu contoh masalah kesehatan yang dapat terjadi adalah konstipasi. Konstipasi dapat dicegah dengan konsumsi serat, dan cairan yang cukup bagi tubuh. selain itu,aktivitas fisik juga dapat mempengaruhi terj...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/68791/1/ABSTRAK_FKM.%20363%2017%20Rah%20h.pdf http://repository.unair.ac.id/68791/2/FULLTEXT_FKM.%20363%2017%20Rah%20h.pdf http://repository.unair.ac.id/68791/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Terdapat berbagai resiko masalah kesehatan yang dapat terjadi di LPKA
Kelas I Blitar, salah satu contoh masalah kesehatan yang dapat terjadi adalah
konstipasi. Konstipasi dapat dicegah dengan konsumsi serat, dan cairan yang
cukup bagi tubuh. selain itu,aktivitas fisik juga dapat mempengaruhi terjadinya
konstipasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara
asupan serat, cairan, dan aktivitas fisik dengan kejadian konstipasi pada anak di
LPKA Kelas I Blitar.
Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan desain cross sectional
comparative. Sampe penelitian sebanyak 72 anak yang diambil dari 175 anak
yang terdaftar di LPKA Kelas I Blitar dengan menggunakan simple random
sampling. Pengisian kuesioner dan wawancara responden dilakukan untuk
mendapatkan data mengenai variabel yang diteliti. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah kejadian konstipasi, sedangkan variabel independen dalam
penelitian ini adalah asupan serat, cairan, dan aktivitas fisik. Uji analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji Korelasi Spearman dengan α = 0,05.
Sebagian besar responden mengkonsumsi serat yang cukup (54,2%),
mengkonsumsi cukup cairan (52,8%), dan melakukan aktivitas ringan (41,7%).
Berdasarkan penelitian ini, dapat diketahui bawa terdapat hubungan antara asupan
serat (p value= 0,003), dan asupan cairan (p value= 0,002) dengan kejadian
konstipasi.
Disarankan agar dilakukan pendidikan gizi terkait pentingnya konsumsi
serat, cairan, dan zat gizi lain yang dapat memberikan manfaat bagi tubuh,
terutama untuk mengurangi resiko terjadinya konstipasi. Selain itu perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan aktivitas fisik dengan kejadian
konstipasi pada anak, peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode
selain 24 hours food recall agar data dan pengukuran yang dikumpulkan lebih
akurat, serta dapat melakukan penelitian terkait variabel lain yang berhubungan
dengan kejadian konstipasi pada anak. |
---|