PENINGKATAN JUMLAH SEL FIBROBLAS TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA SAYATAN INSISI SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN TIN (Ficus carica Linn.)

Luka merupakan kerusakan yang abnormal pada kulit yang menghasilkan kerusakan dan kematian sel-sel kulit. Pengobatan luka yang sering digunakan adalah menggunakan obat kimia, penggunaan obat ini secara topikal mempunyai banyak efek samping. Sebagai alternatif masyarakat dapat memilih menggunakan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: HIKMAH PUTRI SARY, 021411131073
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/68799/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/68799/2/full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/68799/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
Description
Summary:Luka merupakan kerusakan yang abnormal pada kulit yang menghasilkan kerusakan dan kematian sel-sel kulit. Pengobatan luka yang sering digunakan adalah menggunakan obat kimia, penggunaan obat ini secara topikal mempunyai banyak efek samping. Sebagai alternatif masyarakat dapat memilih menggunakan tanaman herbal. Ekstrak daun tin (Ficus carica Linn.) memiliki kandungan senyawa flavonoid, steroid/triterpenoid, alkaloid, saponin dan tanin. Kandungan pada daun tin tersebut memiliki sifat antibakteri, antiinflamasi, antikanker dan antioksidan yang berpengaruh dalam proses penyembuhan luka. Salah satu komponen penyembuhan luka yang berperan penting adalah fibroblas. Metode penyembuhan luka telah mengalami perkembangan, baik berupa suatu produk atau stimulan terhadap proses biologis tubuh dalam menkompensasi luka. Tujuan: Mengamati adanya peningkatan jumlah sel fibroblas pada luka sayatan insisi tikus Wistar pada hari ke 3 dan ke 7. Metode: Penelitian ini dilakukan pada 24 tikus dengan membuat luka insisi pada punggung tikus Wistar dan dibagi dalam kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Ekstrak daun tin dibentuk menjadi gel dengan campuran CMC Na 3%. Pemberian gel ekstrak daun tin dilakukan dengan cara mengoleskannya di bagian luka pada kelompok perlakuan sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Masing-masing kelompok dilakukan pengorbanan (euthanasia) pada hari ke 3 dan hari ke 7. Jaringan luka tiap kelompok diamati dalam sediaan HPA dan secara mikroskopis. Hasil: Terdapat perbedaan signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan pada hari ke 3 maupun hari ke 7. Simpulan: Ada peningkatan jumlah sel fibroblas pada proses penyembuhan luka setelah pemberian ekstrak daun tin (Ficus carica Linn.).