EKSPRESI RESEPTOR RASA UMAMI TAS1R1 DAN TAS1R3 TIKUS (Rattus novergicus) PADA PEMBERIAN TINGKAT KEKERASAN MAKANAN YANG BERBEDA

Affiliated Programe for Children Development di University George Town mengatakan ada 6 jenis kesulitan makan pada anak, diantaranya adalah 27,3% anak hanya mau makan makanan lumat dan 24,1%, anak kesulitan menghisap, mengunyah atau menelan. Tingkat kekerasan makanan penting dalam menentukan nafsu m...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: DEAFITRI PUSPITASARI, 021411131083
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/68812/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/68812/2/full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/68812/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
Description
Summary:Affiliated Programe for Children Development di University George Town mengatakan ada 6 jenis kesulitan makan pada anak, diantaranya adalah 27,3% anak hanya mau makan makanan lumat dan 24,1%, anak kesulitan menghisap, mengunyah atau menelan. Tingkat kekerasan makanan penting dalam menentukan nafsu makan seseorang. Mastikasi merupakan proses menghancurkan makanan menjadi partikel lebih kecil sehingga dapat mudah ditelan. Mastikasi berhubungan dengan otot pengunyahan, saliva serta reseptor rasa. Rasa umami merupakan rasa kelima yang diakui sebagai rasa dasar. Umami dianggap dapat membangkitkan nafsu makan seseorang. Reseptor rasa umami pada Rattus novergicus yaitu TAS1R1 dan TAS1R3. Tujuan: Mengetahui ekspresi reseptor rasa umami TAS1R1 dan TAS1R3 tikus Rattus novergicus pada pemberian tingkat kekerasan makanan yang berbeda. Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik eksperimental. Tikus wistar (Rattus novergicus) lepas sapih dibagi menjadi tiga kelompok, K1 makanan standar, K2 makanan lunak, K3 makanan keras. Dilakukan pengambilan lidah pada minggu ke 8, dilanjutkan dengan penghitungan skoring ekspresi TAS1R1 pada papilla fungiformis dan TAS1R3 pada papilla foliata menggunakan metode imunohistokimia dengan antibodi poliklonal. Hasil: Analisis data menggunakan uji Krusskal Wallis menunjukkan ekspresi TAS1R1 (K1=7,82 ± 1,66; K2=7,37 ± 1,33; K3= 4,84 ± 1,44). K3 menunjukkan ekspresi TAS1R1 yang lebih sedikit secara signifikan dibandingkan dengan kelompok K1dan K2. Ekspresi TAS1R3 (K2=8,55 ±1,85; K1= 5,17 ± 2,58; K3= 7,37± 2,32). K2 menunjukkan ekspresi TAS1R3 yang lebih banyak secara signifikan dibanding K1, dan tidak segnifikan dibanding K3. Kesimpulan: Pemberian makanan keras menurunkan ekspresi TAS1R1, dan pemberian makanan lunak meningkatkan ekspresi TAS1R3.