Pola Jumlah Sel Terekspresi Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dan Jumlah Pembuluh Darah Baru Pada Kulit Antara Dua Luka Full-thickness Dan Kulit Tepi Luka Terluar Dua Luka Full-thickness Dengan Pemberian Sel Punca Mesenkimal Pada Salah Satu Luka
Latar Belakang: Luka dalam dan lebar dengan perawatan luka yang buruk akan memperparah kondisi pasien, menyebabkan sepsis dan, akhirnya sampai kematian. Sel induk yang tampak menjanjikan, menjadi perlu untuk dieksplorasi. Sel induk mesenchymal berperan dalam penyembuhan luka yaitu untuk meregener...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/68868/1/ABSTRAK_PPDS.BPRE.03%2017%20Wir%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/68868/2/FULLTEXT_PPDS.BPRE.03%2017%20Wir%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/68868/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
id |
id-langga.68868 |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
id-langga.688682018-01-10T02:11:08Z http://repository.unair.ac.id/68868/ Pola Jumlah Sel Terekspresi Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dan Jumlah Pembuluh Darah Baru Pada Kulit Antara Dua Luka Full-thickness Dan Kulit Tepi Luka Terluar Dua Luka Full-thickness Dengan Pemberian Sel Punca Mesenkimal Pada Salah Satu Luka Affandi Wiramur, NIM011218246304 R735-854 Medical education. Medical schools. Research RB151-214 Theories of disease. Etiology. Pathogenesis Latar Belakang: Luka dalam dan lebar dengan perawatan luka yang buruk akan memperparah kondisi pasien, menyebabkan sepsis dan, akhirnya sampai kematian. Sel induk yang tampak menjanjikan, menjadi perlu untuk dieksplorasi. Sel induk mesenchymal berperan dalam penyembuhan luka yaitu untuk meregenerasi kulit dan jaringan lunak pendukungnya. Pada luka yang memiliki dasar lebar dan dalam, belum diketahui kemampuan sel punca dalam hal migrasi pada luka primer dan proses penyembuhan luka di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan perbedaan pola vascular endothelial growth factor (VEGF) dan jumlah pembuluh darah baru di kulit antara dua lesi dalam (full thickness) dengan penerapan sel induk mesenchymal pada salah satu lesi. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental dengan rancangan kelompok kontrol acak. Kami melakukan eksisi untuk membuat lesi luka primer dan sekunder pada 46 kelinci albino Selandia Baru (Oryctolagus cuniculus). Spesimen diambil pada hari ke 5, 14, dan 21 dengan biopsi dari kulit di tengah luka primer dan sekunder (titik O), dan pada kulit dengan jarak 2,5 cm dari tepi luar luka sekunder (titik X). Pada masing-masing spesimen dianggap semiquantitative sesuai dengan metode Remmele yang dimodifikasi dan diamati pada 5 (lima) bidang pandang yang berbeda (LP) pada perbesaran 400x. Faktor pertumbuhan endotel vaskular (VEGF) diukur dengan pemeriksaan imunohistokimia. Untuk pengukuran jumlah kapiler baru, pemeriksaan histologis preparat menggunakan pewarnaan haematoxylin-eosin (HE). Uji statistik parametrik yang digunakan dalam penelitian ini adalah ANOVA (Analysis of Variant) untuk membandingkan jumlah sel yang mengekspresikan VEGF dan jumlah pembuluh darah baru yang terbentuk pada masing-masing kelompok Hasil: Tingkat VEGF pada hari ke 5 diperoleh rerata kelompok eksperimen "O" dan "X" 2,27 kali lebih besar dan 2,66 kali lebih besar dari kelompok kontrol (p <0,05). Tingkat VEGF rata-rata pada kelompok eksperimen "O" dan "X" adalah 2,68 kali lebih besar dan 3,12 kali lebih besar (p <0,05) dibandingkan kelompok kontrol pada hari ke 14. Pada hari ke 21, tingkat eksperimen VEGF "O" dan "X" rata-rata 2,34 kali lebih besar dan 2,97 kali lebih besar dari kelompok kontrol (p <0,05). Sementara itu, pada pengamatan pembentukan pembuluh darah baru pada hari ke 5, 14, dan 21, rata-rata kelompok eksperimen "O" dan "X" berturut-turut adalah 1,87 kali, 1,95 kali, 2,09 kali, 3,74 kali, dan 1,94 kali. dan 1,99 lebih besar dari kelompok kontrol dengan p <0,05 Kesimpulan: Infiltrasi sel induk mesenkimal pada luka primer dapat meningkatkan kadar VEGF dan pembentukan pembuluh darah baru, sehingga mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi durasi perawatan luka. Oleh karena itu, sel induk mesenchymal memiliki peran penting dalam penyembuhan luka 2017 Thesis NonPeerReviewed text id http://repository.unair.ac.id/68868/1/ABSTRAK_PPDS.BPRE.03%2017%20Wir%20p.pdf text id http://repository.unair.ac.id/68868/2/FULLTEXT_PPDS.BPRE.03%2017%20Wir%20p.pdf Affandi Wiramur, NIM011218246304 (2017) Pola Jumlah Sel Terekspresi Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dan Jumlah Pembuluh Darah Baru Pada Kulit Antara Dua Luka Full-thickness Dan Kulit Tepi Luka Terluar Dua Luka Full-thickness Dengan Pemberian Sel Punca Mesenkimal Pada Salah Satu Luka. Thesis thesis, Airlangga University. http://lib.unair.ac.id |
institution |
Universitas Airlangga |
building |
Universitas Airlangga Library |
country |
Indonesia |
collection |
UNAIR Repository |
language |
Indonesian Indonesian |
topic |
R735-854 Medical education. Medical schools. Research RB151-214 Theories of disease. Etiology. Pathogenesis |
spellingShingle |
R735-854 Medical education. Medical schools. Research RB151-214 Theories of disease. Etiology. Pathogenesis Affandi Wiramur, NIM011218246304 Pola Jumlah Sel Terekspresi Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dan Jumlah Pembuluh Darah Baru Pada Kulit Antara Dua Luka Full-thickness Dan Kulit Tepi Luka Terluar Dua Luka Full-thickness Dengan Pemberian Sel Punca Mesenkimal Pada Salah Satu Luka |
description |
Latar Belakang: Luka dalam dan lebar dengan perawatan luka yang buruk akan
memperparah kondisi pasien, menyebabkan sepsis dan, akhirnya sampai kematian.
Sel induk yang tampak menjanjikan, menjadi perlu untuk dieksplorasi. Sel induk
mesenchymal berperan dalam penyembuhan luka yaitu untuk meregenerasi kulit dan
jaringan lunak pendukungnya. Pada luka yang memiliki dasar lebar dan dalam, belum
diketahui kemampuan sel punca dalam hal migrasi pada luka primer dan proses
penyembuhan luka di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan
perbedaan pola vascular endothelial growth factor (VEGF) dan jumlah pembuluh
darah baru di kulit antara dua lesi dalam (full thickness) dengan penerapan sel induk
mesenchymal pada salah satu lesi.
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental dengan
rancangan kelompok kontrol acak. Kami melakukan eksisi untuk membuat lesi luka
primer dan sekunder pada 46 kelinci albino Selandia Baru (Oryctolagus cuniculus).
Spesimen diambil pada hari ke 5, 14, dan 21 dengan biopsi dari kulit di tengah luka
primer dan sekunder (titik O), dan pada kulit dengan jarak 2,5 cm dari tepi luar luka
sekunder (titik X). Pada masing-masing spesimen dianggap semiquantitative sesuai
dengan metode Remmele yang dimodifikasi dan diamati pada 5 (lima) bidang pandang
yang berbeda (LP) pada perbesaran 400x. Faktor pertumbuhan endotel vaskular
(VEGF) diukur dengan pemeriksaan imunohistokimia. Untuk pengukuran jumlah
kapiler baru, pemeriksaan histologis preparat menggunakan pewarnaan
haematoxylin-eosin (HE). Uji statistik parametrik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah ANOVA (Analysis of Variant) untuk membandingkan jumlah sel yang
mengekspresikan VEGF dan jumlah pembuluh darah baru yang terbentuk pada
masing-masing kelompok
Hasil: Tingkat VEGF pada hari ke 5 diperoleh rerata kelompok eksperimen "O" dan
"X" 2,27 kali lebih besar dan 2,66 kali lebih besar dari kelompok kontrol (p <0,05).
Tingkat VEGF rata-rata pada kelompok eksperimen "O" dan "X" adalah 2,68 kali lebih
besar dan 3,12 kali lebih besar (p <0,05) dibandingkan kelompok kontrol pada hari ke
14. Pada hari ke 21, tingkat eksperimen VEGF "O" dan "X" rata-rata 2,34 kali lebih
besar dan 2,97 kali lebih besar dari kelompok kontrol (p <0,05). Sementara itu, pada
pengamatan pembentukan pembuluh darah baru pada hari ke 5, 14, dan 21, rata-rata
kelompok eksperimen "O" dan "X" berturut-turut adalah 1,87 kali, 1,95 kali, 2,09 kali,
3,74 kali, dan 1,94 kali. dan 1,99 lebih besar dari kelompok kontrol dengan p <0,05
Kesimpulan: Infiltrasi sel induk mesenkimal pada luka primer dapat meningkatkan
kadar VEGF dan pembentukan pembuluh darah baru, sehingga mempercepat
penyembuhan luka dan mengurangi durasi perawatan luka. Oleh karena itu, sel induk
mesenchymal memiliki peran penting dalam penyembuhan luka |
format |
Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
author |
Affandi Wiramur, NIM011218246304 |
author_facet |
Affandi Wiramur, NIM011218246304 |
author_sort |
Affandi Wiramur, NIM011218246304 |
title |
Pola Jumlah Sel Terekspresi Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dan Jumlah Pembuluh Darah Baru Pada Kulit
Antara Dua Luka Full-thickness Dan Kulit Tepi Luka Terluar
Dua Luka Full-thickness Dengan Pemberian Sel Punca Mesenkimal Pada Salah Satu Luka |
title_short |
Pola Jumlah Sel Terekspresi Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dan Jumlah Pembuluh Darah Baru Pada Kulit
Antara Dua Luka Full-thickness Dan Kulit Tepi Luka Terluar
Dua Luka Full-thickness Dengan Pemberian Sel Punca Mesenkimal Pada Salah Satu Luka |
title_full |
Pola Jumlah Sel Terekspresi Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dan Jumlah Pembuluh Darah Baru Pada Kulit
Antara Dua Luka Full-thickness Dan Kulit Tepi Luka Terluar
Dua Luka Full-thickness Dengan Pemberian Sel Punca Mesenkimal Pada Salah Satu Luka |
title_fullStr |
Pola Jumlah Sel Terekspresi Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dan Jumlah Pembuluh Darah Baru Pada Kulit
Antara Dua Luka Full-thickness Dan Kulit Tepi Luka Terluar
Dua Luka Full-thickness Dengan Pemberian Sel Punca Mesenkimal Pada Salah Satu Luka |
title_full_unstemmed |
Pola Jumlah Sel Terekspresi Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dan Jumlah Pembuluh Darah Baru Pada Kulit
Antara Dua Luka Full-thickness Dan Kulit Tepi Luka Terluar
Dua Luka Full-thickness Dengan Pemberian Sel Punca Mesenkimal Pada Salah Satu Luka |
title_sort |
pola jumlah sel terekspresi vascular endothelial growth factor (vegf) dan jumlah pembuluh darah baru pada kulit
antara dua luka full-thickness dan kulit tepi luka terluar
dua luka full-thickness dengan pemberian sel punca mesenkimal pada salah satu luka |
publishDate |
2017 |
url |
http://repository.unair.ac.id/68868/1/ABSTRAK_PPDS.BPRE.03%2017%20Wir%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/68868/2/FULLTEXT_PPDS.BPRE.03%2017%20Wir%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/68868/ http://lib.unair.ac.id |
_version_ |
1681149495430086656 |