EUPHEMISM USED BY ANIES BASWEDAN AND SANDIAGA UNO CANDIDATE PAIR IN THE FIRST ROUND OF JAKARTA GUBERNATORIAL ELECTION DEBATE 2017

Berfokus kepada hubungan antar mitra percakapan, khususnya pada interaksi interpersonal, akan ada sebuah kecenderungan yang kuat untuk menghindari konflik selama percakapan berlangsung. Salah satu cara untuk mengurangi munculnya konflik saat proses mengirim dan menerima informasi adalah dengan mengg...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: DHEA TISANE ARDHAN, 121411233034
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/69009/1/abstrak.compressed.pdf
http://repository.unair.ac.id/69009/2/full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/69009/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
Description
Summary:Berfokus kepada hubungan antar mitra percakapan, khususnya pada interaksi interpersonal, akan ada sebuah kecenderungan yang kuat untuk menghindari konflik selama percakapan berlangsung. Salah satu cara untuk mengurangi munculnya konflik saat proses mengirim dan menerima informasi adalah dengan menggunakan eufemisme. Penelitian ini menginvestigasi tipe-tipe dari formasi eufemisme yang digunakan oleh pasangan kandidat Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pada ronde pertama debat calon gubernur Jakarta 2017 berdasarkan teori dari Allan (2012). Kemudian, penelitian ini juga menganalisis fungsi-fungsi dari eufemisme yang muncul dengan berpedoman kepada klasifikasi dari Burridge (2012). Eufemisme yang muncul pada debat tersebut dianalisis dengan menggunakan tabel. dan kemudian diklasifikasi berdasarkan bagaimana eufemisme tersebut dibentuk. Fungsi-fungsi dari eufemisme yang muncul juga dijabarkan. Hasil menunjukkan bahwa ada perbedaan-perbedaan antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Anies Baswedan menggunakan tipe verbal play, substitution, overstatement, circumlocution dan litotes; dan juga menggunakan fungsi underhand, provocative, dan cohesive. Di sisi lain, Sandiaga Uno menggunakan tipe substitution, dan circumlocution, serta fungsi eufemisme provocative dan uplifting