THE PORTRAYAL OF HYPERREALITY IN JAMES DASHNER’S THE EYE OF MINDS

Penelitian ini membahas tentang bagaimana hiperrealitas digambarkan pada karya novel The Eye of Minds oleh James Dashner. Novel ini bercerita tentang Michael yang kecanduan dengan permainan realitas virtual. Dia suka menghabiskan waktunya untuk berada di the Coffin, sebuah perantara canggih yang...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ALANA AMORETTA, 121311233050
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/69165/1/FS.BE%2015-18%20Amo%20p%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/69165/2/FS.BE%2015-18%20Amo%20p%20SKRIPSI.pdf
http://repository.unair.ac.id/69165/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Penelitian ini membahas tentang bagaimana hiperrealitas digambarkan pada karya novel The Eye of Minds oleh James Dashner. Novel ini bercerita tentang Michael yang kecanduan dengan permainan realitas virtual. Dia suka menghabiskan waktunya untuk berada di the Coffin, sebuah perantara canggih yang menghubungkan antara dunia nyata dan permainan. The Coffin memberikan sensasi yang nyata selama bermain di dalam permainan. Di dalam dunia permainan, mereka bisa memilih untuk menjadi apa saja tanpa memikirkan peraturan. Michael memilih untuk menjadi seorang pemimpin. Peneliti tertarik untuk menganalisis tentang karakter Michael sebagai pemimpin dan dunia permainan terhadap dunia nyata. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori hiperrealitas oleh Jean Baudrillard beserta proses simulasi dan simulakra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa the Coffin, perantara antara para pemain terhadap dunia permainan, adalah simulasi. Perantara tersebut memproses bagaimana realitas dan buatan menjadi kabur. Simulakranya adalah permainan itu sendiri. Permainan realias virtual ini bukan lagi sebuah representasi melainkan sebuah duplikat tanpa referensi aslinya. Hiperrealitasnya adalah ketika karater Michael sebagai pemimpin di dunia permainan dibawanya ke dalam dunia nyata. Dia tidak bisa membedakan antara realitas dan buatan.