THE BRANDING OF SURABAYA THROUGH ITS LOCAL FOOD IN @kulinersby INSTAGRAM ACCOUNT: A CRITICAL VISUAL ANALYSIS

City branding merupakan sebuah proses untuk merancang, merencanakan, dan mengkomunikasikan sebuah kota beserta identitasnya dengan tujuan untuk membangun atau mengelola reputasinya. Surabaya dapat dikarakterkan dan dibranding melalui makanan khasnya karena makanan khas dapat menggambarkan kondisi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ENGGAR SUASIH, 121311233075
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/69193/1/FS.BE%2019-18%20Sua%20b%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/69193/2/FS.BE%2019-18%20Sua%20b%20SKRIPSI.pdf
http://repository.unair.ac.id/69193/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:City branding merupakan sebuah proses untuk merancang, merencanakan, dan mengkomunikasikan sebuah kota beserta identitasnya dengan tujuan untuk membangun atau mengelola reputasinya. Surabaya dapat dikarakterkan dan dibranding melalui makanan khasnya karena makanan khas dapat menggambarkan kondisi sosial, budaya, dan alam dari daerah tersebut. Penulis memilih akun Instagram @kulinersby sebagai objek penelitian karena akun tersebut memiliki pengikut terbanyak dan fokus untuk mengupload referensi makanan di Surabaya. Penulis bermaksud untuk menyelidiki citra Surabaya yang dikarakterkan dan dibranding melalui gambar makanan khasnya di akun @kulinersby. Dalam menganalisa data, penelitian ini menggunakan teori City Branding through Food Culture oleh Richard Tellstorm. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan Critical Visual Analysis oleh Martin Lister dan Liz Wells, penelitian ini menganalisis lima gambar makanan khas Surabaya di akun @kulinersby. Penelitian ini menemukan bahwa gambar makanan khas Surabaya di akun @kulinersby menggambarkan karakteristik Surabaya melalui tiga level Critical Visual Analysis, yaitu target audiens, tujuan produsen, dan pada konteksnya. Selain itu, makanan khas Surabaya dapat digunakan sebagai alat untuk membranding Surabaya melalui aspek keaslian, budaya, dan nilai dari makanan tersebut. Dari hasil analisis tersebut, Surabaya memiliki empat karakteristik yang juga digunakan sebagai branding kota Surabaya, yaitu Surabaya sebagai Kota Sejahtera, Kota Berkarakter, Kota Berdaya Saing Global, dan Kota Berbasis Ekologi. Surabaya dibranding sebagai kota metropolitan dan modern dalam semua aspek, namun Surabaya tetap mempertahankan nilai budaya tradisionalnya, misalnya dengan melestarikan dan menjaga keberadaan makanan khas Surabaya karena hal tersebut merupakan salah satu warisan budaya dan sejarah yang bisa menggambarkan karakteristik dan budaya Surabaya.