PENGUKURAN LEBAR BIGONIAL MANDIBULA BERDASARKAN KELOMPOK USIA MENGGUNAKAN RADIOGRAFI PANORAMIK

Latar Belakang: Identifikasi usia atau jenis kelamin dapat dilakukan dengan melihat perubahan morfologi dari bagian tulang. Mandibula adalah salah satu tulang yang paling dimorfik dan sering digunakan untuk identifikasi usia atau kelamin. Salah satu bagian mandibula yaitu korpus dapat diukur melalui...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: I DEWA AGUNG WIRYA GUNA, 021411131072
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/69219/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/69219/2/full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/69219/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
Description
Summary:Latar Belakang: Identifikasi usia atau jenis kelamin dapat dilakukan dengan melihat perubahan morfologi dari bagian tulang. Mandibula adalah salah satu tulang yang paling dimorfik dan sering digunakan untuk identifikasi usia atau kelamin. Salah satu bagian mandibula yaitu korpus dapat diukur melalui kedua titik gonial mandibula yang disebut juga lebar bigonial. Untuk meneliti bagian mandibula tersebut dibutuhkan radiografi sebagai sarana pendukung, dengan menggunakan radiografi panoramik dapat memudahkan untuk melihat dan meneliti struktur mandibula tersebut. Tujuan: Untuk mengetahui besar lebar bigonial mandibula berdasarkan kelompok usia dengan menggunakan radiografi panoramik.. Metode Penelitian ini menggunakan 65 sampel yang dibagi atas 5 kelompok usia. Sampel yang digunakan dari foto panoramik dan diukur lebar bigonial pada masing-masing sampel. Kemudian dilakukan uji analisis untuk mengamati perbedaan lebar bigonial mandibula pada setiap kelompok usia. Hasil : Hasil rata-rata lebar bigonial mandibula pada usia 18-29 tahun (211.12 mm); usia 30-39 tahun (229.8 mm); usia 40-49 tahun (221.84 mm); usia 50-59 tahun (209.41 mm); usia 60-69 tahun (203.71 mm). Kesimpulan: Peningkatan lebar bigonial terjadi pada kelompok usia 18-29 ke 30-39 tahun dilanjutkan penurunan lebar bigonial pada kelompok usia 40-49, 50-59 dan 60-69 tahun.