HUBUNGAN ANTARA ANTESEDEN DAN KONSEKUENSI DENGAN PERILAKU KEPATUHAN TENAGA KERJA TERHADAP INSTRUKSI KERJA PENGOPERASIAN FORKLIFT DI PT X
Safe behavior merupakan suatu bentuk perilaku dengan menerapkan tindakan aman saat melakukan pekerjaan untuk mengurangi dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Perilaku aman dalam penelitian ini adalah kepatuhan tenaga kerja terhadap instruksi kerja pengoperasian forklift. Pendekatan perilaku...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/69738/2/Abstrak%2052%2018.pdf http://repository.unair.ac.id/69738/1/FKM%2052%2018%20Tri%20h.pdf http://repository.unair.ac.id/69738/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Safe behavior merupakan suatu bentuk perilaku dengan menerapkan
tindakan aman saat melakukan pekerjaan untuk mengurangi dan mencegah
terjadinya kecelakaan kerja. Perilaku aman dalam penelitian ini adalah kepatuhan
tenaga kerja terhadap instruksi kerja pengoperasian forklift. Pendekatan perilaku
dengan model Antecedents-Behavior-Consequences (ABC) dapat
mengidentifikasi faktor yang dapat mengubah perilaku dengan memastikan
tersedianya anteseden dan konsekuensi yang tepat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara anteseden
(karakteristik individu, motivasi, pengetahuan, sikap dan ketersediaan instruksi
kerja) dan konsekuensi (penguatan positif dan negatif) dengan perilaku kepatuhan
tenaga kerja terhadap instruksi kerja pengoperasian forklift. Penelitian ini
menggunakan teknik observasi dengan pendekatan cross sectional. Responden
penelitian ini adalah tenaga kerja yang bekerja sebagai operator forklift di PT X,
yaitu sebesar 26 tenaga kerja. Data dikumpulkan dengan tanya jawab
menggunakan kuesioner dan observasi kepatuhan terhadap instruksi kerja
menggunakan lembar observasi. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan
analisis deskriptif dan uji koefisien kontingensi untuk mengetahui kuat hubungan
antar variabel.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebesar 73,1% tenaga kerja tidak
patuh terhadap instruksi kerja. Hasil analisis kuat hubungan menunjukkan bahwa
motivasi dan sikap tenaga kerja memiliki hubungan yang kuat dengan kepatuhan
terhadap instruksi kerja. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
pengetahuan, ketersediaan instruksi kerja, serta penguatan positif dan negatif
memiliki hubungan yang rendah terhadap kepatuhan terhadap instruksi kerja.
Kesimpulan dari hasil penelitian adalah bahwa usia, masa kerja, tinggi
rendahnya pendidikan, pengetahuan, serta penguatan positif dan negatif tidak
dapat menentukan kepatuhan terhadap instruksi kerja. Selain itu hasil juga
menunjukkan bahwa semakin baik motivasi, sikap dan ketersediaan instruksi kerja
maka semakin baik pula kepatuhan tenaga kerja terhadap instruksi kerja.
Saran untuk perusahaan untuk meningkatkan kepatuhan tenaga kerja adalah
melaksanakan toolbox meeting secara rutin untuk operator forklift, melakukan
inspeksi pada instruksi kerja untuk memastikan ketersediaannya, menempel
instruksi kerja pada forklift dan area kerja, memberikan penguatan positif dan
negatif secara tegas, serta membuat catatan mengenai kepatuhan tenaga kerja yang
dapat dijadikan sebagai laporan. |
---|