PENGARUH WAKTU PRESERVASI YANG BERBEDA TERHADAP KUALITAS, KADAR MDA DAN KERUSAKAN DNA SPERMATOZOA SAPI BALI POST THAWING

Kualitas semen beku merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan inseminasi buatan. Untuk mendapatkan fertilitas yang tinggi maka spermatozoa setelah ditambahkan pengencer harus dipreservasi pada suhu 5°C. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas (motilitas, viabilitas, dan membra...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: HUDA DWINOFANTO, 061324153005
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/70174/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/70174/2/TBR%2006-18%20Dwi%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/70174/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Kualitas semen beku merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan inseminasi buatan. Untuk mendapatkan fertilitas yang tinggi maka spermatozoa setelah ditambahkan pengencer harus dipreservasi pada suhu 5°C. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas (motilitas, viabilitas, dan membran plasma utuh), kadar MDA dan kerusakan DNA spermatozoa post thawing pasca preservasi pada suhu 5°C selama 4 dan 22 jam dari satu ekor pejantan sapi Bali. Semen ditampung seminggu dua kali dengan menggunakan vagina buatan, kemudian dilakukan evaluasi makroskopis dan mikroskopis termasuk viabilitas, membran plasma utuh, kadar MDA dan kerusakan DNA. Kemudian dipreservasi pada pada suhu 5°C selama 4 dan 22 jam kemudian dibekukan. Preservasi pada suhu 5°C selama 22 jam memberikan kesempatan yang lebih lama bagi semen untuk beradaptasi dengan pengencer akibatnya spermatozoa terlindung dari pengaruh luar termasuk terjadinya peroksidase lipid oleh ROS dan kerusakan DNA dapat diminimalkan