PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG HIJAU TERHADAP PERKEMBANGAN FOLIKEL DAN ENDOMETRIUM PADA TIKUS WISTAR BETINA (Rattus norvegicus) YANG DIPAPAR MONOSODIUM GLUTAMATE (MSG

Konsumsi monosodium glutamate (MSG) yang berlebihan menyebabkan masalah kesehatan reproduksi dan dapat meningkatkan faktor resiko terjadinya infertilitas. Stres oksidatif yang diakibatkan konsumsi MSG tersebut terbukti mengganggu perkembangan folikel dan endometrium. Kecambah kacang hijau merupa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: WORO SETIA NINGTYAS, 101414153068
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/70192/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/70192/2/full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/70192/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
Description
Summary:Konsumsi monosodium glutamate (MSG) yang berlebihan menyebabkan masalah kesehatan reproduksi dan dapat meningkatkan faktor resiko terjadinya infertilitas. Stres oksidatif yang diakibatkan konsumsi MSG tersebut terbukti mengganggu perkembangan folikel dan endometrium. Kecambah kacang hijau merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia memiliki kandungan vitamin E dan vitamin C yang tinggi yang berperan sebagai antioksidan yang telah terbukti dapat menekan aktifitas stres oksidatif akibat mengkonsumsi MSG. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian ekstrak kecambah kacang hijau terhadap perkembangan folikel dan endometrium yang ditunjukkan oleh jumlah folikel sekunder, folikel de Graff dan folikel atresia, serta tebal jaringan endometrium pada tikus wistar betina (rattus norvegicus) yang dipapar monosodium glutamate (MSG). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan Post Test Only Control Group Design. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium FKH Universitas Airlangga dengan hewan coba Rattus norvegicus galur wistar usia 2 bulan berat 150-200 gram. Sampel berjumlah 5 ekor tiap kelompok, terdiri dari 7 kelompok. I Kelompok kontrol (P1) diberi aquadest 37 hari; II (P2) aquades 7 hari+MSG 0,03 mg/gBB hari ke 8-37; III (P3) ekstrak 72mg/200gBB hari 1- 37+MSG 0,03mg/gBB; IV (P4) ekstrak 144mg/200gBB hari 1-37+MSG 0,03mg/gBB; V (P5) aquades 7 hari+MSG 0,7 mg/gBB hari ke 8-37; VI (P6) ekstrak 72mg/200gBB hari 1-37+MSG dosis 0,7mg/gBB; VII (P7) ekstrak 144mg/200gBB hari 1-37+MSG 0,7mg/gBB Setelah 37 hari perlakuan, saat tikus dalam masa estrus tikus dieutanasia untuk diambil ovarium kanan dan kiri dihitung jumlah folikel sekunder, folikel de Graff dan folikel atresia serta pada uterus diukur ketebalan jaringan endometrium. Uji statistik yang digunakan adalah uji perbedaan antar kelompok dengan Anova one way. Hasil penelitian menunjukkan pada paparan MSG dosis aman (0,03mg/grBB) terdapat perbedaan yang signifikan pada jumlah folikel atresia (p=0,023). Sedangkan pada paparan MSG dosis toksik terdapat perbedaan signifikan pada jumlah folikel de Graff dan folikel atresia (p=0,000) Kesimpulan penelitian yaitu pemberian ekstrak kecambah kacang hijau berpengaruh jumlah folikel de graff dan folikel atresia, tidak signifikan menunjukkan perbedaan pada jumlah folikel sekunder dan tebal endometrium. Dosis 144mg/200grBB belum dapat memberikan efek yang maksimal terhadap perkembangan folikel dan endometrium akibat paparan MSG dosis toksik selama 30 hari.