PENAMBAHAN ENZIM BROMELIN PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP RASIO KONVERSI PAKAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy)

• Main Author: MOCHAMAD ROBY YAHYA, 141111024
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: 2018
• Subjects: QL614-639.8 Fishes
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/70419/2/KKC%20KK%20PK.BP.29-18%20Yah%20p%20ABSTRAK.pdf; http://repository.unair.ac.id/70419/3/KKC%20KK%20PK.BP.29-18%20Yah%20p%20SKRIPSI.pdf; http://repository.unair.ac.id/70419/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Salah satu jenis produksi perikanan yang potensial yaitu ikan gurami (Osphronemus gouramy). Produksi ikan gurami nasional mengalami peningkatan sebesar 19,86 % per tahun sejak tahun 2009 sampai dengan 2013. Sebagai salah satu komoditas ikan air tawar yang digemari masyarakat, ikan gurami mengalami peningkatan permintaan dari pasar. Kendala yang dihadapi para pembudidaya saat ini adalah ikan gurami memiliki pertumbuhan yang lambat dibandingkan dengan jenis ikan air tawar lainnya seperti ikan mas dan ikan nila. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan enzim bromelin pada pakan komersial terhadap rasio konversi pakan dan kelangsungan hidup benih ikan gurami (Osphronemus gouramy). Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diberikan adalah penambahan enzim bromelin pada pakan komersial dengan dosis 0%, 5%, 10%, 15% dan 20%. Data dianalisa dengan menggunakan Analisis Varian (ANAVA) untuk mengetahui pengaruh perlakuan dan dilanjutkan dengan uji Duncan untuk membandingkan pengaruh penambahan enzim bromelin pada tiap perlakuan dan menentukan perlakuan terbaiknya. Hasil penelitian penambahan enzim bromelin pada pakan komersial memberikan perbedaan yang nyata (P<0,05) terhadap rasio konversi pakan benih ikan gurami. Rasio konversi pakan terbaik dicapai pada perlakuan P2 (10,1777). sedangkan terhadap kelangsungan hidup benih ikan gurami tidak berbeda nyata (P<0,05). Kualitas air pada media pemeliharaan selama penelitian adalah suhu 24-29 oC, pH 7-8, oksigen terlarut 4-6 mg/l, dan amonia 0-0,5 mg/l.