PERAN MUSLIMAT NAHDATUL ULAMA DALAM PEMBUATAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM DANA INTENSIF KHAFIDZ-KHAFIDZOH JOMBANG 2014

Kelompok kepentingan adalah salah satu elemen yang menjadi penggerak kehidupan sosial dalam berjalannya lembaga pemerintahan untuk membuat suatu kebijakan. Dimana sebuah partisipasi muncul tentu tidak terlepas dari hubungan serta peran kelompok-kelompok yang ikut aktif ketika proses politik melalui...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Mohamad Aqwamul Kirom, 071411333033
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/70506/1/ABSTRAK_Fis.P.21%2018%20Kir%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/70506/2/FULLTEXT_Fis.P.21%2018%20Kir%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/70506/3/JURNAL_Fis.P.21%2018%20Kir%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/70506/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Kelompok kepentingan adalah salah satu elemen yang menjadi penggerak kehidupan sosial dalam berjalannya lembaga pemerintahan untuk membuat suatu kebijakan. Dimana sebuah partisipasi muncul tentu tidak terlepas dari hubungan serta peran kelompok-kelompok yang ikut aktif ketika proses politik melalui upaya sekaligus pembuatan kesepakatan bersama, yang mana dari proses tersebut lahir sebuah program kesejahteraan untuk membesarkan organisasi tersebut. Proses semakin menarik ketika organisasi tersebut bukanlah partai politik yang mempunyai target pencapaian kekuasaan yang jelas. Muslimat merupakan organisasi sayap keperempuanan dari organisasi induk Nahdhatul Ulama, yang mempunyai basis masa cukup besar dalam sekala nasional. Kelompok yang terdiri dari elit kaum perempuan dengan kegiatan majlis ta‟lim, pendidikan agama sekaligus kesehatan ini, sungguh mempunyai kekuatan politik yang besar terutama ketika proses pilkada. Mulai dari pendekatan yang dibangun melalui peran elit kelompok inilah salah satu semangat utama kelompok keperempuanan ini untuk memobilisasi anggotanya untuk berpartisipasi dalam kontestasi politik guna mengakomodir kepentingan kelompoknya ketika memperoleh kemenangan, dalam membuat patronase politik dalam relasi struktur birokrasi. Munculnya sebuah program dana intensif khafidz-khafidzoh Jombang , pasca berhasilnya Muslimat dalam mengusung kadernya menjadi Wakil Bupati pada pilkada 2013, merupakan sebuah fenomena yang cukup menarik untuk dikupas, sebagai bukti betapa besarnya pengaruh kelompok kepentingan ini dalam pembuatan sekaligus berjalannya program. Ditambah adanya upaya konsolidasi khususnya untuk menyambut pilkada 2018 melalui program tersebut dengan mengadakan kegiatan-kegiatan di akar rumput pedesaan dan beberapa wilayah di Kabupaten Jombang, tentu dalam berjalannya semua itu pasti terdapat dinamika yang mewarnai upaya kelompok kepentingan tersebut.