PENGARUH LINE DANCE TERHADAP MOBILITAS FUNGSIONAL PADA WANITA LANJUT USIA DI POSYANDU LANSIA MEKAR SARI SURABAYA

Latar Belakang : Mobilitas fungsional terganggu pada wanita lansia. Meningkatkan mobilitas fungsional sangat penting , selain untuk aktivitas hidup sehari-hari juga mencegah cidera serius karena jatuh pada lansia. Line dance adalah aktivitas sosial yang baru, menarik, dan berpotensi untuk mempeng...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Lilik Tri Sulistyowati, NIM011318166308
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/71016/1/PPDS.IFR.%2002-18%20Sul%20p%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/71016/2/PPDS.IFR.%2002-18%20Sul%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/71016/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Latar Belakang : Mobilitas fungsional terganggu pada wanita lansia. Meningkatkan mobilitas fungsional sangat penting , selain untuk aktivitas hidup sehari-hari juga mencegah cidera serius karena jatuh pada lansia. Line dance adalah aktivitas sosial yang baru, menarik, dan berpotensi untuk mempengaruhi risiko jatuh, karena mempengaruhi vestibular dan keseimbangan, merangsang aktivitas otot yang berulang, intensitas rendah, bone loading (stamping). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh line dance terhadap mobilitas fungsional pada wanita lansia. Metode : Empat puluh delapan wanita lansia usia 60-75 tahun yang memenuhi kriteria inklusi berpartisipasi dalam penelitian ini. Subyek dialokasikan secara random menjadi dua kelompok, 24 orang kelompok intervensi dan 24 orang kelompok kontrol. Subjek dalam kelompok intervensi mendapatkan line dance sedangkan kelompok kontrol melakukan aktivitas sehari-hari. Mobilitas fungsional dinilai dengan five times sit to stand test (FTSTS) dan gait speed test (GS). Subjek dievaluasi ulang setelah enam minggu. Hasil : Peningkatan signifikan pada FTSTS (p=0,000) dan GS (p=0,000) diperoleh pada kelompok intervensi. Pada kelompok kontrol tidak didapatkan perbedaan yang signifikan pada FTSTS (p=0,783) dan didapatkan penurunan signifikan pada GS (p=0,001) . Perubahan dua kelompok menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik pada FTSTS (p=0,000) dan GS (p=0,000). Kesimpulan : Line dance mempunyai manfaat pada wanita lansia untuk meningkatan mobilitas fungsional di posyandu lansia Mekar Sari Surabaya.