AKTIVITAS IMUNOTOLERANSI EKSTRAK ETHANOL PROPOLIS TERHADAP EKSPRESI IL-2, KEPADATAN EOSINOFIL DAN LIMFOSIT PADA MENCIT MODEL ALERGI YANG DIINDUKSI OVALBUMIN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi imunotoleransi dan efek antialergi dari pemberian berulang ekstrak ethanol propolis (EEP) pada hewan coba model alergi makanan yang disensitisasi ovalbumin. 36 ekor mencit jantan sehat jenis BALB-C umur 12 minggu digunakan pada penelitian ini. Men...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: MARTIA RANI TACHARINA, 061614453002
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/71124/1/TVI.%2004-18%20Tac%20a%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/71124/2/TVI.%2004-18%20Tac%20a.pdf
http://repository.unair.ac.id/71124/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi imunotoleransi dan efek antialergi dari pemberian berulang ekstrak ethanol propolis (EEP) pada hewan coba model alergi makanan yang disensitisasi ovalbumin. 36 ekor mencit jantan sehat jenis BALB-C umur 12 minggu digunakan pada penelitian ini. Mencit yang digunakan dibagi menjadi 6 kelompok: (K1) kelompok kontrol negatif yaitu mencit tanpa disensitisasi ovalbumin dan tanpa diberikan terapi, (K2) kelompok kontrol positif yaitu mencit yang disensitisasi ovalbumin tanpa diberikan terapi, (K3), (K4), (K5), (K6) adalah kelompok mencit yang disensitisasi ovalbumin dan diberikan tereapi EEP dengan dosis masing-masing yaitu 13,5mg/kgBB, 27mg/kgBB, 54mg/kgBB, dan 108mg/kgBB. Terapi propolis diberikan selama 14 hari. Pada hari terakhir dilakukan uji tantang dan pada akhir penelitian mencit di eutanasi. Organ lambung dan limfonodul mesenterika diambil melalui pembedahan abdominal. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak ethanol propolis memiliki potensi yang tinggi sebagai agen imunotolansi dan anti alergi dilihat dari penurunan jumlah eosinofil lambung, peningkatan ekspresi IL-2 lambung, dan peningkatan jumlah limfosit limfonodul mesenterika. Bila dibandingkan dengan kelompok kontrol positif K2, pemberian propolis utamanya K4 terbukti memiliki efek imunotoleransi dan sebagai zat anti alergi.