ARENA DANGDUT PANTURA DALAM KAJIAN SOSIOLOGI SENI PIERRE BOURDIEU
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan strategi penyanyi dangdut pantura saat beraksi diatas panggung, dibawah panggung, cara berinteraksi dan dalam menghadapi stigma negatif dari kebudayaan masyarakat pesisir serta menjelaskan beso yang dihasilkan oleh penyanyi dangdut Pantura sebagai modal k...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English English |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/71281/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/71281/2/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/71281/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English |
Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan strategi penyanyi dangdut pantura saat beraksi diatas panggung, dibawah panggung, cara berinteraksi dan dalam menghadapi stigma negatif dari kebudayaan masyarakat pesisir serta menjelaskan beso yang dihasilkan oleh penyanyi dangdut Pantura sebagai modal kultural yang berupa hexis badaniah. Rumusan masalah yang diajukan adalah : (1)bagaimana strategi penyanyi dangdut Pantura dalam meraih legitimasi di arena musik dangdut Indonesia (2) apakah beso merupakan modal utama yang digunakan oleh penyanyi dangdut.Selanjutnya penelitian ini menggunakan teori kajian sosiologi seni dari Pierre Bourdieu mengenai habitus dan hexis badaniah (berhubungan dengan sikap atau posisi khas tubuh) tentang penafsiran untuk memahami dan menilai realitas yang merupakan hasil dari keterampilan yang menjadi tindakan praktis yang kemudian diterjemahkan menjadi suatu kemampuan yang kelihatannya alamiah dan berkembang dalam lingkungan sosial tertentu.Penelitian ini disusun menggunakan metode etnografi dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi.Berdasarkan analisis yang ditemukan bahwa; (1) strategi yang digunakan oleh penyanyi dangdut adalah strategi pendidikan. Strategi tersebut dipengaruhi oleh modal yang dimiliki, karena modal yang dimiliki oleh setiap penyanyi dangdut berbeda-beda, seperti modal kultural (beso), sosial (cumbi), simbolik (sawer) dan ekonomi (keuangan),(2) beso penyanyi dangdut Pantura merupakan modal utama dan wajib dimiliki meskipun banyak yang menghina, menghujat atau malah memuji. Dari semua hasil analisis tersebutmuncul sebuah dikotomi dalam kebudayaan masyarakat pesisir. |
---|