RESEPSI MAHASISWA MUSLIM DI UNIVERSITAS AIRLANGGA TERHADAP JIHAD DAN TERORISME DALAM FILM DOKUMENTER PRISON AND PARADISE (2010)
Film dokumenter Prison and Paradise (P&P) merupakan salah satu film yang sempat kontroversial karena polemik pencekalan yang dilakukan oleh Lembaga Sensor Film atau LSF karena dianggap berisi muatan yang dapat membawa pengaruh ideologi negatif terhadap pemuda muslim Indonesia. Film ini menga...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English English |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/71366/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/71366/2/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/71366/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English |
id |
id-langga.71366 |
---|---|
record_format |
dspace |
institution |
Universitas Airlangga |
building |
Universitas Airlangga Library |
country |
Indonesia |
collection |
UNAIR Repository |
language |
English English |
topic |
PN1600-3307 Drama |
spellingShingle |
PN1600-3307 Drama Fristi Ayu Rininta, 121414153013 RESEPSI MAHASISWA MUSLIM DI UNIVERSITAS AIRLANGGA TERHADAP JIHAD DAN TERORISME DALAM FILM DOKUMENTER PRISON AND PARADISE (2010) |
description |
Film dokumenter Prison and Paradise (P&P) merupakan salah satu film
yang sempat kontroversial karena polemik pencekalan yang dilakukan oleh
Lembaga Sensor Film atau LSF karena dianggap berisi muatan yang dapat
membawa pengaruh ideologi negatif terhadap pemuda muslim Indonesia. Film ini
mengangkat dokumentasi wawancara dengan pelaku bom Bali I yaitu terpidana
mati Imam Samudra, Amrozy, Ali Ghufron dan terpidana penjara seumur hidup Ali
Imron. Berangkat melalui pernyataan LSF ini peneliti melakukan penelitian resepsi
penonton untuk mengetahui pemaknaan pemuda muslim mengenai konten jihad
dan terorisme di dalam film ini. Responden yang dipilih adalah anggota dari empat
organisasi mahasiswa ekstra kampus (ormek) berideologi Islam di Universitas
Airlangga, yaitu: Pergerakan Mahasiswa Muslim Indonesia (PMII), GEMA
Pembebasan, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Kesatuan Aksi
Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pemaknaan keempat ormek tersebut terhadap konten jihad dan
terorisme di dalam film P&P, konstruksi apa yang menjadi bingkai pengetahuan
yang melatar belakangi pemaknaan keempat ormek dan bagaimana posisi ormek
sebagai penonton film P&P. Penelitian ini menggunakan teori studi resepsi
penonton milik David Morley dalam menganalisis data dan metode kualitatif
sebagai paradigma penelitian. Focus Group Discussion atau diskusi kelompok
terarah digunakan sebagai teknik pengumpulan data yang digabungkan dengan
wawancara mendalam untuk meraih variabel-variabel yang penting.
Berdasarkan hasil analisis temuan dari penelitian ini adalah: pertama,
keempat ormek memiliki pemaknaan yang berbeda-beda mengenai konten jihad
dan terorisme dalam film tersebut yang kemudian diasosiasikan dengan pandangan
jihad dan terorisme menurut mereka, kedua, perbedaan pemaknaan keempat ormek
merupakan hasil konstruksi dari praktik berorganisasi mereka yang mana keempat
organisasi ini juga memiliki afiliasi dengan organisasi masyarakat atau partai
politik tingkat nasional yang semuanya berideologi Islam, ketiga, dari hasil analisis
pemaknaan jihad dan terorisme dan bagaimana bingkai pengetahuan responden
sebagai anggota organisasi mahasiswa berideologi Islam memperlihatkan posisi
penonton sebagai responden film P&P adalah: (1) seluruh kelompok responden
berada pada posisi oposisi dalam menerima aksi terorisme dengan menggunakan
bom, (2) dalam menerima statement pelaku bahwa jihad adalah perang (jihad fisik)
tiga kelompok responden (PMII, IMM dan KAMMI) ada pada posisi negosiasi dan
satu kelompok responden (GEMA Pembebasan) ada pada posisi dominasi, dan (3)
seluruh kelompok responden ada pada posisi negosiasi dalam merespon pencekalan
terhadap film P&P.\
Interpretasi dari seluruh hasil temuan tersebut adalah adanya politik
identitas kelompok yang dilakukan oleh masing-masing kelompok responden
dalam mendefinisikan kebenaran beragama, sehingga dalam praktik beragama
responden menunjukkan bias organisasi yang memiliki pengaruh yang sangat besar.
Jihad sebagai sebuah konsep di dalam Islam tidak dibantah keberadaannya oleh
responden dan mereka sepakat bahwa jihad merupakan bagian dari Islam, tetapi menjadi hal lain ketika jihad dirupakan dalam praktik beragama. Hal menarik yang
muncul selama pengamatan penelitian adalah bagaimana semua kelompok
responden membuat diferensiasi dengan menciptakan dikotomi antara orang yang
“paham agama” dan yang “tidak paham agama”. Secara tersurat peneliti
menangkap ada oposisi biner yang bekerja disini, dimana responden sebagai
anggota dari organisasi yang berideologi Islam merupakan pihak yang “paham
agama” sementara orang-orang yang berada di luar organisasi adalah yang “tidak
paham agama”. Sudut pandang seperti ini sangat rentan memicu fanatisme dalam
berkelompok yang apabila dipelihara dapat menciptakan tendensi mikro fasisme di
dalam kampus yang dilakukan oleh agen-agen akademis sendiri. Penelitian ini
menunjukkan beragamnya organisasi mahasiswa ekstra kampus berideologi Islam,
yang juga memiliki keterikatan baik secara struktural, kultural maupun ideologi
dengan organisasi masyarakat atau partai politik, adalah bukti bahwa praktik Islam
di Indonesia yang tidak akan pernah sama antara satu dengan yang lainnya bahkan
dalam ranah mikro seperti kampus. Ketika kontestasi keislaman terus terjadi maka
disitulah politik identitas kelompok akan terus muncul. Posisi Islam sebagai agama
mayoritas di Indonesia tidak menjadi jaminan akan tunggalnya pemikiran dan
praktik beragama umatnya, dan selama perbedaan ini tidak terpelihara dengan baik
selama itu pula politik identitas kelompok akan terus bergesekan dalam
memperjuangkan kebenaran versi mereka. |
format |
Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
author |
Fristi Ayu Rininta, 121414153013 |
author_facet |
Fristi Ayu Rininta, 121414153013 |
author_sort |
Fristi Ayu Rininta, 121414153013 |
title |
RESEPSI MAHASISWA MUSLIM DI UNIVERSITAS AIRLANGGA TERHADAP JIHAD DAN TERORISME DALAM FILM DOKUMENTER PRISON AND PARADISE (2010) |
title_short |
RESEPSI MAHASISWA MUSLIM DI UNIVERSITAS AIRLANGGA TERHADAP JIHAD DAN TERORISME DALAM FILM DOKUMENTER PRISON AND PARADISE (2010) |
title_full |
RESEPSI MAHASISWA MUSLIM DI UNIVERSITAS AIRLANGGA TERHADAP JIHAD DAN TERORISME DALAM FILM DOKUMENTER PRISON AND PARADISE (2010) |
title_fullStr |
RESEPSI MAHASISWA MUSLIM DI UNIVERSITAS AIRLANGGA TERHADAP JIHAD DAN TERORISME DALAM FILM DOKUMENTER PRISON AND PARADISE (2010) |
title_full_unstemmed |
RESEPSI MAHASISWA MUSLIM DI UNIVERSITAS AIRLANGGA TERHADAP JIHAD DAN TERORISME DALAM FILM DOKUMENTER PRISON AND PARADISE (2010) |
title_sort |
resepsi mahasiswa muslim di universitas airlangga terhadap jihad dan terorisme dalam film dokumenter prison and paradise (2010) |
publishDate |
2018 |
url |
http://repository.unair.ac.id/71366/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/71366/2/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/71366/ |
_version_ |
1681149887691882496 |
spelling |
id-langga.713662018-03-27T20:10:04Z http://repository.unair.ac.id/71366/ RESEPSI MAHASISWA MUSLIM DI UNIVERSITAS AIRLANGGA TERHADAP JIHAD DAN TERORISME DALAM FILM DOKUMENTER PRISON AND PARADISE (2010) Fristi Ayu Rininta, 121414153013 PN1600-3307 Drama Film dokumenter Prison and Paradise (P&P) merupakan salah satu film yang sempat kontroversial karena polemik pencekalan yang dilakukan oleh Lembaga Sensor Film atau LSF karena dianggap berisi muatan yang dapat membawa pengaruh ideologi negatif terhadap pemuda muslim Indonesia. Film ini mengangkat dokumentasi wawancara dengan pelaku bom Bali I yaitu terpidana mati Imam Samudra, Amrozy, Ali Ghufron dan terpidana penjara seumur hidup Ali Imron. Berangkat melalui pernyataan LSF ini peneliti melakukan penelitian resepsi penonton untuk mengetahui pemaknaan pemuda muslim mengenai konten jihad dan terorisme di dalam film ini. Responden yang dipilih adalah anggota dari empat organisasi mahasiswa ekstra kampus (ormek) berideologi Islam di Universitas Airlangga, yaitu: Pergerakan Mahasiswa Muslim Indonesia (PMII), GEMA Pembebasan, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan keempat ormek tersebut terhadap konten jihad dan terorisme di dalam film P&P, konstruksi apa yang menjadi bingkai pengetahuan yang melatar belakangi pemaknaan keempat ormek dan bagaimana posisi ormek sebagai penonton film P&P. Penelitian ini menggunakan teori studi resepsi penonton milik David Morley dalam menganalisis data dan metode kualitatif sebagai paradigma penelitian. Focus Group Discussion atau diskusi kelompok terarah digunakan sebagai teknik pengumpulan data yang digabungkan dengan wawancara mendalam untuk meraih variabel-variabel yang penting. Berdasarkan hasil analisis temuan dari penelitian ini adalah: pertama, keempat ormek memiliki pemaknaan yang berbeda-beda mengenai konten jihad dan terorisme dalam film tersebut yang kemudian diasosiasikan dengan pandangan jihad dan terorisme menurut mereka, kedua, perbedaan pemaknaan keempat ormek merupakan hasil konstruksi dari praktik berorganisasi mereka yang mana keempat organisasi ini juga memiliki afiliasi dengan organisasi masyarakat atau partai politik tingkat nasional yang semuanya berideologi Islam, ketiga, dari hasil analisis pemaknaan jihad dan terorisme dan bagaimana bingkai pengetahuan responden sebagai anggota organisasi mahasiswa berideologi Islam memperlihatkan posisi penonton sebagai responden film P&P adalah: (1) seluruh kelompok responden berada pada posisi oposisi dalam menerima aksi terorisme dengan menggunakan bom, (2) dalam menerima statement pelaku bahwa jihad adalah perang (jihad fisik) tiga kelompok responden (PMII, IMM dan KAMMI) ada pada posisi negosiasi dan satu kelompok responden (GEMA Pembebasan) ada pada posisi dominasi, dan (3) seluruh kelompok responden ada pada posisi negosiasi dalam merespon pencekalan terhadap film P&P.\ Interpretasi dari seluruh hasil temuan tersebut adalah adanya politik identitas kelompok yang dilakukan oleh masing-masing kelompok responden dalam mendefinisikan kebenaran beragama, sehingga dalam praktik beragama responden menunjukkan bias organisasi yang memiliki pengaruh yang sangat besar. Jihad sebagai sebuah konsep di dalam Islam tidak dibantah keberadaannya oleh responden dan mereka sepakat bahwa jihad merupakan bagian dari Islam, tetapi menjadi hal lain ketika jihad dirupakan dalam praktik beragama. Hal menarik yang muncul selama pengamatan penelitian adalah bagaimana semua kelompok responden membuat diferensiasi dengan menciptakan dikotomi antara orang yang “paham agama” dan yang “tidak paham agama”. Secara tersurat peneliti menangkap ada oposisi biner yang bekerja disini, dimana responden sebagai anggota dari organisasi yang berideologi Islam merupakan pihak yang “paham agama” sementara orang-orang yang berada di luar organisasi adalah yang “tidak paham agama”. Sudut pandang seperti ini sangat rentan memicu fanatisme dalam berkelompok yang apabila dipelihara dapat menciptakan tendensi mikro fasisme di dalam kampus yang dilakukan oleh agen-agen akademis sendiri. Penelitian ini menunjukkan beragamnya organisasi mahasiswa ekstra kampus berideologi Islam, yang juga memiliki keterikatan baik secara struktural, kultural maupun ideologi dengan organisasi masyarakat atau partai politik, adalah bukti bahwa praktik Islam di Indonesia yang tidak akan pernah sama antara satu dengan yang lainnya bahkan dalam ranah mikro seperti kampus. Ketika kontestasi keislaman terus terjadi maka disitulah politik identitas kelompok akan terus muncul. Posisi Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia tidak menjadi jaminan akan tunggalnya pemikiran dan praktik beragama umatnya, dan selama perbedaan ini tidak terpelihara dengan baik selama itu pula politik identitas kelompok akan terus bergesekan dalam memperjuangkan kebenaran versi mereka. 2018-03-28 Thesis NonPeerReviewed text en http://repository.unair.ac.id/71366/1/abstrak.pdf text en http://repository.unair.ac.id/71366/2/full%20text.pdf Fristi Ayu Rininta, 121414153013 (2018) RESEPSI MAHASISWA MUSLIM DI UNIVERSITAS AIRLANGGA TERHADAP JIHAD DAN TERORISME DALAM FILM DOKUMENTER PRISON AND PARADISE (2010). Thesis thesis, Universitas Airlangga. |