PEMAKNAAN PENONTON TELEVISI TERHADAP PERILAKU REMAJA AMERIKA DALAM SERIAL TELEVISI GLEE

Penelitian ini berfokus pada studi resepsi audiens untuk mengungkap pemaknaan penonton Indonesia terhadap perilaku remaja Amerika dalam serial televisi Amerika yang diminati oleh masyarakat remaja Indonesia. Serial televisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah serial TV Glee yang menceritak...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: VRISA RIVERA, 121414153014
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/71384/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/71384/2/full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/71384/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
Description
Summary:Penelitian ini berfokus pada studi resepsi audiens untuk mengungkap pemaknaan penonton Indonesia terhadap perilaku remaja Amerika dalam serial televisi Amerika yang diminati oleh masyarakat remaja Indonesia. Serial televisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah serial TV Glee yang menceritakan sekelompok remaja yang memiliki berbagai macam perilaku seperti seks, bullying dan homoseksual yang akhirnya muncul sebagai American youth culture. Metode analisis penelitian ini menggunakan kajian studi audiens dengan berlandaskan pada teori resepsi audiens Stuart Hall, serta teori audiens aktif Sonia Livingstone. Sementara itu, informan terpilih di ambil melalui metode purposive sampling berdasarkan kriteria peneliti, yakni informan adalah mahasiswa sastra Inggris minat American studies dari Universitas Airlangga di Surabaya serta informan telah menonton serial TV Glee yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun para penonton pada posisi dominan atau negosiasi namun pada realitasnya mereka resisten pada perilaku seks, homoseksual, dan bullying. Dengan demikian, mereka pada posisi in between viewer atau pada posisi “kemunafikan” yang tidak ditawarkan dalam teori resepsi audiens milik Stuart Hall. Para penonton pun menyimpulkan bahwa apabila perilaku itu dilakukan di Indonesia akan sangat bertentangan dengan norma, moral, dan agama.