PENGARUH DECELLULARIZED CARTILAGE BOVINE SCAFFOLD DAN KONDISI HYPOXIA TERHADAP DIFERENSIASI STEM CELL MENJADI KONDROSIT SECARA IN VITRO
Pendahuluan: Karakteristik jaringan tulang rawan yang khas membuat defek tulang rawan tidak sembuh dengan sendirinya. Dari literatur, cedera tulang rawan sendi ditemukan mencapai 60% prosedur arthroskopi rutin. Berbagai teknik penanganan dievaluasi dan Autologous Cartilage Implantation (ACI) men...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/71518/1/PPDS.IOT.%2001-18%20hid%20p%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/71518/2/PPDS.IOT.%2001-18%20hid%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/71518/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Pendahuluan:
Karakteristik jaringan tulang rawan yang khas membuat defek tulang rawan tidak
sembuh dengan sendirinya. Dari literatur, cedera tulang rawan sendi ditemukan
mencapai 60% prosedur arthroskopi rutin. Berbagai teknik penanganan dievaluasi
dan Autologous Cartilage Implantation (ACI) menjadi standar baku. Teknologi
rekayasa jaringan berpotensi menutupi kekurangan ACI dengan satu tahapan
operasi tanpa pengambilan graft donor. Penelitian ini bergerak dalam biomaterial
rekayasa jaringan.
Metode:
Penelitian laboratoris experimental in vitro ini menggunakan scaffold tulang
rawan bovine dilakukan teknik deselulerisasi dilanjutkan perlakuan hipoksia stem
cell. Uji komparasi dilakukan pada 3 kelompok perlakuan yaitu kelompok dengan
medium chondrogenic, scaffold, dan kombinasi antara medium chondrogenic dan
scaffold. Masing-masing kelompok diberikan perlakuan kondisi normoksia dan
hipoksia pada fase diferensiasi stem cell. Evaluasi dilakukan dengan pewarnaan
imunohistokimia SOX9, RUNX2, dan kolagen tipe II.
Hasil:
Setelah 5 minggu perlakuan didapatkan ekspresi SOX9 dan kolagen tipe II paling
baik pada kelompok dengan kombinasi medium chondrogenic dan scaffold pada
kondisi hipoksia. Ekspresi RUNX2 berhasil ditekan pada kondisi hipoksia
medium chondrogenic namun tidak pada kelompok scaffold maupun kombinasi.
Tidak ada perbedaan bermakna produksi kolagen tipe II antara kondisi hipoksia
kelompok scaffold dengan kelompok kombinasi medium chondrogenic dan
scaffold.
Diskusi:
Diferensiasi menuju kondrosit dewasa digambarkan dengan ekspresi SOX9 dan
kolagen tipe II dimana pada penelitian ini kelompok kombinasi medium
chondrogenic dan scaffold mencapai angka tertinggi. Ekspresi RUNX2 yang lebih
rendah menunjukkan kondisi hypoxia mencegah diferensiasi menjadi kondrosit
hipertropi namun mekanisme ini tidak terjadi pada scaffold. Diharapkan hasil ini
menjadi standar baru biomaterial rekayasa jaringan tulang rawan dengan tindak
lanjut penelitian in vivo. |
---|