TEKNIK PEMIJAHAN IKAN TAWES (Barbonymus gonionotus) DENGAN SISTEM INDUCED SPAWNING DI PERBENIHAN DAN BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR (PBIAT) NGRAJEK, KABUPATEN MAGELANG, JAWA TENGAH

• Main Author: SEPTIA RAHMADINI, 141411131090
• Format: Other NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: Fakultas Perikanan dan Kelautan 2017
• Subjects: SH20.3-191 Aquaculture; SH201-399 Fisheries
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/71569/1/PKL%20PK%20BP%2065%20-%2018%20Rah%20%20t-Abstrak.pdf; http://repository.unair.ac.id/71569/2/PKL%20PK%20BP%2065%20-%2018%20Rah%20%20t.pdf; http://repository.unair.ac.id/71569/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Potensi lahan perikanan budidaya Indonesia mempunyai keragaman fisiografis yang menguntungkan untuk akuakultur. Ikan tawes merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Provinsi Jawa Tengah. Pada usaha budidaya ketersediaan benih merupakan faktor yang sangat penting bagi keberhasilan budidaya. Salah satu pemenuhan kebutuhan benih yaitu menggunakan teknik pemijahan secara semi buatan, yang menggunakan hormon sintesis sebagai hormon perangsang. Praktek Kerja Lapangan ini dilakukan pada tanggal 23 Januari sampai tanggal 22 Februari 2017 yang dilaksanakan di Satuan Kerja Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar Desa Ngrajek Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Tujuan dari praktek kerja lapang ini adalah untuk mengetahui teknik pemijahan ikan tawes (Barbonymus gonionotus) secara semi buatan, serta mengetahui permasalahan yang sering dihadapi pada pemijahan ikan tawes (Barbonymus gonionotus). Teknik pemijahan ikan tawes (Barbonymus gonionotus) yang dilakukan di SATKER PBIAT Ngrajek dengan cara semi buatan (induced spawning) yaitu menggunakan stimulasi hormon dengan merek dagang ovaprim dari Syndel Kanada yang berfungsi merangsang pemijahan. Kegiatan pemijahan ikan tawes (Barbonymus gonionotus) meliputi persiapan kolam indukan, seleksi indukan, pemberian pakan induk, pemberokan, persiapan happa, penyuntikan induk dengan ovaprim, penetasan telur, pengelolahan air, serta penanganan hama dan penyakit. Hasil pemijahan saat praktek lapang menghasilkan fekunditas sebesar 3.060.000 butir telur, dengan hatching rate sebesar 70,5%.